REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran Surat An Nahl ayat 112 menggambarkan sebuah negeri yang sebelumnya aman dan tenteram, tetapi kemudian ditimpakan bencana kepada penduduknya karena keingkaran kepada nikmat Allah SWT.
وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (pen-duduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” (QS An Nahl ayat 112)
Ulama tafsir Prof Quraish Shihab menjelaskan, ayat ini mengancam dengan siksa duniawi dengan memberi contoh keadaan satu negeri yang menjadi buah bibir karena bencana yang menimpa mereka.
Menukilkan pendapat dari Ibn Asyur, Quraish menjelaskan bahwa ayat tersebut bagaikan berkata, "Ingatkanlah mereka tentang dahsyatnya hari di mana setiap jiwa datang untuk membela dirinya. Siksa yang akan mereka peroleh di dunia adalah seperti yang dialami oleh penduduk suatu negeri yang tadinya aman tenteram dan seterusnya."
Ibn Asyur juga menyebutkan, boleh jadi mitra bicara pada ayat ini adalah kaum Muslimin yang berhijrah ke Habasyah setelah sebelumnya mereka dianiaya di Makkah.
Mereka dihibur serta dianjurkan bersyukur karena dengan hijrah itu mereka diselamatkan Allah SWT dari bencana yang menimpa penduduk.
Quraish menguraikan, ulama tafsir berbeda pendapat tentang negeri yang dimaksud pada ayat 112 Surat An Nahl. Ada yang memahaminya secara umum, yang merujuk pada suatu negeri di mana pun letaknya, yang mengalami sebagaimana dilukiskan di ayat tersebut.
"Dan memang ini dapat terjadi kapan dan di mana saja. Ada juga ulama yang memahaminya menunjuk kota Makkah yang pernah mengalami masa paceklik, setelah berlarut kekejaman dan kedurhakaan mereka," jelas Quraish.
Dalam kondisi itulah, ketika Makkah mengalami masa paceklik, Rasulullah SAW berdoa kiranya mereka mengalami tahun-tahun sulit sebagaimana yang dialami oleh masyarakat Mesir pada masa Nabi Yusuf alahissalam. (HR Bukhari, Muslim, dan lain-lain melalui 'Abdullah bin Mas'ud).
Pendapat...