Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Hadid, ayat 22-23:
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي أَنفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِير
Artinya: “Setiap musibah yang menimpa di bumi dan yang menimpa dalam dirimu sendiri, semuanya telah tertulis di dalam kitab (Lauhul Mahfuz) sebelum kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.”
Musibah adalah segala sesuatu yang menimpa, baik ataupun buruk. Apapun yang terjadi di muka bumi ini maupun pada diri kita sendiri adalah tidak lepas dari suratan takdir Allah.
Pemilu kita ini pun demikian. Allah telah memiliki suratan takdir untuk kita. Allah menguji kita apakah kita ikhlas dalam menjalani takdir kita.
Apakah kita ridha dalam menerima hasil usaha kita dalam menjalani takdir itu. Bagi Allah, memenangkan siapapun adalah hal yang sangat mudah. Kita boleh saja telah secara tulus dan ikhlas memperjuangkan kemenangan calon pemimpin kita.
Tapi kita juga harus ridha terhadap hasilnya. Jangan sampai kita justru terkena musibah buruk karena tidak ridha pada ketetapan Allah.
لِكَيْلاَ تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلاَ تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُور
Artinya: “Supaya kalian tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kalian, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang Allah berikan kepada kalian. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS Al-Hadid: 23)
Selanjutnya...