Senin 12 Feb 2024 16:58 WIB

Harga Beras Naik, Nabi Muhammad SAW Tunjukkan Makna Makanan Pokok dalam Islam

Tuntunan Nabi SAW adalah makan apapun yang mudah bagi beliau.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Pedagang beras melayani pelanggan di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/2/2024). Saat ini harga beras di pasaran Kota Bandung, paling murah Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kilogram, dan untuk beras premium seperti pandan wangi di jual Rp 18.000 per kilogram. Selain harganya yang terus meroket, suplai beras pun menurut pedagang sangat minim.
Foto:

Dengan sikap ini, tidak ada kebaikan makanan yang dibawa kepadanya kecuali beliau SAW memakannya, mengambil manfaat darinya, dan meninggalkannya tanpa mengharamkannya.

Nabi SAW tidak pernah merendahkan makanan. Jika beliau menginginkannya maka beliau memakannya.

Kalau tidak ingin, maka beliau meninggalkannya, seperti ketika beliau berhenti memakan daging hewan 'dhabb' karena tidak biasa memakannya. Saat itu, Nabi SAW tidak melarang yang lain memakannya dan beliau tetap di tempatnya.

"Tuntunan Nabi SAW adalah makan apapun yang mudah bagi beliau," demikian perkataan Ibnu Al Qayyim, dinukil dari Mukhtashar Zaad Al Ma'aad.

Itulah mengapa dalam membayar zakat fitrah dianjurkan dengan makanan pokok. Hal ini karena makanan pokok adalah pangan andalan dan mudah dikonsumsi bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya.

Misalnya, beras, gandum dan sebagainya. Makanan pokok yang dimaksud dalam zakat fitrah bukanlah gula, minyak maupun mentega dan sejenisnya.

Imam An Nawawi, ulama dari Mazhab Syafii, dalam Al Majmu menjelaskan, membayar zakat fitrah wajibnya adalah dengan sebagian besar makanan pokok di suatu negara. Allah SWT berfirman:

خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

"Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. At Taubah ayat 103)

Sumber: Ibnalqayem dan Islamonline

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement