Selasa 06 Feb 2024 21:06 WIB

Mengapa Maksiat Jadi Penghalang Rezeki?

Salah satu penghalang rezeki adalah maksiat.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil
Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang berlomba mencari rezeki sebanyak-banyaknya. Mereka bekerja banting tulang agar mendapatkan rezeki yang diharapkan. Ada yang rezekinya dibuka selebar-lebarnya oleh Allah dan adapula yang seret. Mengapa rezeki seret?

Ada banyak faktor mengapa itu terjadi, salah satunya karena sering melakukan maksiat. Menurut sebuah hadis, maksiat bisa menjadi penghalang datangnya rezeki.

Baca Juga

Diriwayatkan dari Tsauban RA, Nabi Muhammad Saw bersabda:

ا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ ، وَلَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِخَطِيئَةٍ يَعْمَلُهَا)

Artinya: "Tidaklah akan bertambah usia (seseorang) kecuali dengan kebaikan, dan tidaklah bisa menolak takdir kecuali dengan doa. Sesungguhnya seseorang akan ditahan rezekinya karena dosa yang dia lakukan" (HR Ibnu Majah).

Dalam buku Amalan Pembuka Rezeki karya Haris Priyatna & Lisdy Rahayu menyebutkan maksiat-maksiat yang menjadi penolak datangnya rezeki. Di antaranya adalah meninggalkan shalat maktubah (shalat lima waktu). Shalat adalah tiang agama dan melaksanakan shalat lima waktu hukumnya wajib.

Bagi manusia yang meninggalkan shalat dengan sengaja maka rezekinya akan terhalang datang. Sebab melaksanakan shalat merupakan perintah Allah SWT yang juga pemberi rezeki.

Allah berfirman dalam surah al-Ma'un ayat 4-5:

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ

Fawailul lil-muṣallīn(a).

Artinya: Celakalah orang-orang yang melaksanakan shalat,

الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ

Allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhūn(a).

(yaitu) yang lalai terhadap salatnya,761)

Tafsir tahlili dalam Quran Kemenag menjelaskan maksud "celaka" dalam ayat tersebut yakni mereka yang lalai terhadap shalat.

Zina dan durhaka kepada orang tua. Jika berbakti kepada orang tua menjadi pembuka rezeki maka sebaliknya mereka yang durhaka menjadi penghalang pintu rezeki. Sebab pada hakikatnya ridha Allah ada pada ridha dari kedua orang tua. Banyak ayat Alquran dan hadis yang memerintahkan agar berbakti kepada orang tua.

Pun dengan perbuatan zina dapat menjadi penghalang pintu rezeki. Rasulullah bersabda, "Wahai para pemuda takutlah kalian berbuat zina karena sesungguhnya dalam zina ada enam perkara (siksaan), tiga di dunia tiga di akhirat. Tiga perkara di dunia, yaitu hilangnya wibawa, pendeknya umur dan kemiskinan yang terus menerus. Adapun tiga perkara di akhirat, yaitu murka Allah SWT, jeleknya hitungan amal dan siksa neraka."

Dalam surah Hud ayat 52 juga menunjukkan bahwa Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat maksiat. Dan maksiat dapat menjadi penghalang datangnya rezeki.

Surah Hud ayat 52 berbunyi:

وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ

Wa yā qaumistagfirū rabbakum ṡumma tūbū ilaihi yursilis-samā'a ‘alaikum midrāraw wa yazidkum quwwatan ilā quwwatikum wa lā tatawallau mujrimīn(a).

Artinya: "Wahai kaumku, mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya! Niscaya Dia akan menurunkan untukmu hujan yang sangat deras, menambahkan kekuatan melebihi kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang-orang yang berdosa.”

Maksiat adalah larangan Allah sebagai yang Maha Kuasa yang juga pemberi rezeki. Maka dari itu sangat masuk akal apabila rezeki seseorang seret apabila melakukan maksiat yang tak lain adalah larangan Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement