1. Istighfar, اَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ (astaghfirullahal adhim/ Aku meminta ampunan Allah SWT) memohon ampun kepada Allah.
2. Membaca hauqalah
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللّٰهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
La haula wala quwwata illa billah (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
3. Membaca ihtisab
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
Hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal maula wa ni’man nasir (cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya penolong).
Dzikir bukan saja di mulut melainkan harus sampai masuk ke relung hati. Dengan semua itu, insya Allah SWT hati akan menjadi lapang dan jiwa akan mampu tenang.
Kedua, cara menghilangkan kesedihan ialah dengan berdoa seperti dicontohkan oleh Rasulullah. Nabi SAW saja meminta pertolongan Allah SWT, apalagi kita, jauh lebih memerlukan pertolongan Allah. Maka jangan ragu, berdoalah.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Latin: Allâhumma innî a'ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a'ûdzu bika minal 'ajzi wal kasal. Wa a'ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a'ûdzu bika min gholabatid daini wa qahrir rijâl
"Ya Allah, aku memohon perlindungan dengan-Mu dari keluh kesah dan kesedihan, rasa lemah dan kemalasan. Aku memohon perlindungan dengan-Mu dari sifat penakut dan kebakhilan, dan aku mohon perlindungan dengan-Mu dari beban utang dan dikuasai seseorang." (HR Abu Dawud).
Doa ini diajarkan Rasulullah kepada Abu Mamah RA sewaktu Rasulullah mendapatinya sedang bersedihan di dalam masjid.