Senin 29 Jan 2024 05:24 WIB

Petunjuk Alquran agar Kita Mendapat Rezeki dari Arah yang tak Terduga

Allah bisa memberikan rezeki dari arah yang tak terduga.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Rezeki tak terduga / Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Rezeki tak terduga / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Allah SWT menegaskan bahwa siapapun yang bertakwa kepada-Nya, maka akan diberikan solusi atau jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihadapinya. Allah juga akan menganugerahkan rezeki dari arah yang tidak diduga kepada orang yang bertakwa.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT pada Surat At-Talaq Ayat 2 dan 3. Artinya, jika seseorang ingin mendapatkan rezeki dari arah yang tidak diduga, orang tersebut harus bertakwa kepada Allah SWT.

Baca Juga

Secara umum, takwa dapat diartikan terpeliharanya diri untuk tetap taat menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan Allah SWT. Manifestasi dari takwa adalah senantiasa merasakan kehadiran Allah SWT.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَاِذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَمْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَارِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَقِيْمُوا الشَّهَادَةَ لِلّٰهِ ۗذٰلِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ەۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ

. . . . . . .Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya (QS At-Talaq Ayat 2)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا 

dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS At-Talaq Ayat 3)

Mengenai ayat di atas, Tafsir Kementerian Agama menerangkan bahwa orang-orang yang bertakwa kepada Allah, tidak saja diberi dan dimudahkan jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya, tetapi juga diberi rezeki oleh Allah dari arah yang tidak disangka-sangka, yang belum pernah terlintas dalam pikirannya. 

Selanjutnya Allah menyerukan agar mereka bertawakal kepada-Nya, karena Allah yang mencukupkan keperluannya mensukseskan urusannya. Bertawakal kepada Allah artinya berserah diri kepada-Nya, menyerahkan sepenuhnya kepada-Nya keberhasilan usaha. 

Setelah ia berusaha dan memantapkan satu ikhtiar, barulah ia bertawakal. Bukanlah tawakal namanya jika seorang menyerahkan keadaannya kepada Allah tanpa usaha dan ikhtiar. Berusaha dan berikhtiar dahulu baru bertawakal menyerahkan diri kepada Allah. 

Pernah terjadi seorang Arab Badui berkunjung kepada Nabi Muhammad SAW di Medinah dengan mengendarai unta. Setelah orang Arab itu sampai ke tempat yang dituju, ia turun dari untanya lalu masuk menemui Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW bertanya, "Apakah unta sudah ditambatkan (diikat agar tidak kabur)?” Orang Badui itu menjawab, "Tidak. Saya melepaskan begitu saja, dan saya bertawakal kepada Allah." Rasulullah SAW bersabda, "Tambatkan (ikat) dulu unta kamu, baru bertawakal." 

Allah akan melaksanakan dan menyempurnakan urusan orang yang bertawakal kepada-Nya sesuai dengan kodrat iradat-Nya, pada waktu yang telah ditetapkan, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اَللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ اُنْثٰى وَمَا تَغِيْضُ الْاَرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ ۗوَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهٗ بِمِقْدَارٍ 

 . . . . . Segala sesuatu ada ketentuan di sisi-Nya. (QS Ar-Ra‘d Ayat 8)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement