Kamis 18 Jan 2024 23:18 WIB

Baca Doa Mohon Ampunan yang Pernah Dicontohkan Tokoh Sufi Kenamaan Ini

Doa merupakan senjata ampuh untuk orang beriman

Rep: Umar Muchtar/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi berdoa memohon ampun. Doa merupakan senjata ampuh untuk orang beriman
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Ilustrasi berdoa memohon ampun. Doa merupakan senjata ampuh untuk orang beriman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ulama terkemuka asal Banten, Muhammad Nawawi bin Umar Al Jawi (Syekh Nawawi Al Bantani) dalam kitabnya, Nashaih al-Ibaad, mengungkap doa untuk memohon ampun kepada Allah SWT.

Nashaih al-Ibad sendiri merupakan kitab syarah terhadap kitab al-Munbahat ala Al Isti'daad Li Yaumil Ma'aad, karya Syihab Al Din Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Hajar al-Asqalani, atau yang dikenal dengan nama Ibnu Hajar al-Asqalani.

Baca Juga

Adapun doa permohonan ampun kepada Allah SWT ini bersumber dari apa yang diucapkan oleh seorang sufi besar bernama Abu Bakar Dulaf bin Jahdar Asy-Syibli, yang lahir di Baghdad. Dia pernah mendampingi tokoh sufi Junaid Al Baghdadi.

Orang-orang di masa itu adalah pengikut Mazhab Maliki. Asy Syibli hidup selama 87 tahun dan wafat pada 334 Hijriyah. Dia dimakamkan di Baghdad.

Disebutkan dalam kitab Nashaihul Ibad, bahwa Asy Syibli adalah termasuk orang-orang arif yang senantiasa bermunajat kepada Allah SWT melalui perkataannya. Berikut ini ucapan Asy Syibli untuk memohon ampunan kepada Allah SWT:

إِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَهَبَ لَكَ جَمِيْعَ حَسَنَاتِي مَعَ فَقْرِي وَضُغْفِي، فَكَيْفَ لَا تُحِبُّ سَيِّدِيْ أَنْ تَهَبَ لِيْ جَمِيعَ سَيِّئَاتِي مَعَ غِنَاكَ مَوْلَايَ عَنِّي

Latin:

Ilaahii innii uhibbu an ahaba laka jamii-'a hasanaatii ma'a faqri wa dhu'fii fa kayfa laa tuhibbu sayyidii an tahaba lii jamii-'a sayyi-aa-tii ma'a ghinaaka mawlaaya 'annii

Terjemahan:

"Wahai Tuhanku, sungguh aku senang menyerahkan kepada-Mu seluruh kebaikanku beserta kesengsaraan dan kelemahanku. Maka bagaimana lagi Engkau wahai Tuhanku tidak suka menganugerahkan kepadaku seluruh kelemahanku bersama kemahakayaan-Mu untuk tidak menyiksaku."

Syekh Nawawi Al Bantani menjelaskan, maksud dari 'Aku senang menyerahkan kepada-Mu seluruh kebaikanku beserta kemiskinanku' yaitu menunjukkan bahwa seorang hamba membutuhkan amal kebaikan.

Adapun maksud dari 'kelemahanku', mengacu pada kerendahan hati seorang hamba bahwa dia sadar atas ketidakmampuannya dalam melaksanakan banyak ibadah.

Baca juga: Golongan yang Gemar Membaca Alquran, Tetapi Justru tidak Mendapat Syafaatnya

Kemudian diikuti 'Maka bagaimana lagi Engkau wahai Tuhanku tidak suka menganugerahkan kepadaku seluruh kelemahanku'.

Sedangkan permohonan agar tidak disiksa, karena sesungguhnya kejelekan seorang hamba itu tidaklah merugikan Allah SWT. Hal ini sebagaimana amal kebaikan seorang hamba yang sama sekali tidak akan bermanfaat bagi Allah SWT.

Anjuran berdoa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement