REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membuka pendaftaran seleksi petugas haji 2024. Masyarakat pun berlomba-lomba untuk mendaftarnya agar bisa pergi ke Tanah Suci.
Agar dipermudah untuk berangkat haji, terdapat sejumlah amalan dan doa agar bisa dibaca oleh umat Islam. Di antaranya dengan membaca sholawat Maulid Ad-Diba'i. Bacaan sholawat ini juga diamalkan oleh Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Abdul Muiz Ali.
Alumni Pondok Pesantren Sidogiri ini sudah mengamalkan sholawat ini sejak 20 tahun lalu dalam sholat. Atas izin Allah, dia pun bisa berangkat umrah dan menjadi petugas haji, serta berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.
"Saya baca amalan ini setiap sholat sebelum salam. Saya mengamalkanya sejak sekitar 20 tahun yang lalu. Alhamdulillah insyaAllah barokah sholawat ini saya bisa umroh dan haji sebagai petugas haji tahun 2023 kemarin," ujar Kiai Muiz, Sabtu (13/1/2024).
Berikut bacaan sholawat agar bisa mempermudah naik haji:
يَارَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد
يَا رَبِّ بـَلـِّـغْــناَ نَـزُوْرُهُ
Ya Robbi sholli 'ala Muhammad, Ya robbi ballighnaa nazuuruh
Artinya: "Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah, sampaikan kami ziarah ke makamnya."
Alaman sholawat tersebut diterima Kiai Muiz dari Pengasuh Pondok Pesantren Al Kholiliyah An Nuroniyah Demangan Timur Bangkalan, KH Anwar Nur. Almarhum KH Anwar Nur termasuk salah seorang ulama yang dikenal warak di Madura. Dia merupakan menantu dari keturunan Syaikhona Moh. Kholil bin Abdul Latif, Bangkalan.
Sholawat tersebut merupakan bagian dari bacaan Maulid Ad-Diba'i yang disusun oleh Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Umar bin Yusuf bin Ahmad bin Umar asy-Syaibani az-Zabidi asy-Syafi’i.
Imam Abdurrahman ad-Diba’i memiliki gelar Abul Faraj dan masyhur dengan sebutan Ibnud Diba’. Ia merupakan salah satu ulama yang sangat luas dalam pengetahuannya. Ia lahir di kota Zabid, Yaman pada Muharram 866 H dan wafat pada Jumat 12 Rajab 944 H.
Selain membaca sholawat tersebut, umat Islam yang ingin segera naik haji juga bisa membaca doa yang dahulu dibaca Nabi Ibrahim ketika meninggalkan Ka'bah. Hal itu pernah disampaikan Ketua MUI Pusat bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis.
Doa itu terdapat dalam Alquran pada Surat Al-Baqarah, ayat 127-128. Berikut bunyi ayat itu sebagaimana dikutip Kiai Cholil:
رَبَّنَا تَقَبَّلۡ مِنَّا ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ
رَبَّنَا وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
Rabbana taqabbal minna, innaka anta as sami'ul-'alim. Rabbana waj'alna muslimaini laka wa min dzurriyyatina ummatan muslimatan laka wa arina manasikana wa tub 'alaina, innaka anta attawwabur-rahim.
Artinya: "...Ya Tuhan kami, semoga Engkau menerima (amalan ibadah kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, semoga Engkau berkenan dapat menjadikan kami berdua (suami-istri) orang yang tunduk patuh kepada Engkau serta (menjadikan) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau. dan semoga Engkau selalu berkenan memberikan petunjuk kepada kami agar dapat menunaikan ibadah haji, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."