REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tak ada dari setiap perbuatan manusia terlewatkan oleh catatan malaikat Allah. Setiap kebaikan maupun kejelekan sekecil apapun di dunia akan tercatat. Maka sebagaimana janji Allah bahwa semua amal perbuatan sekecil apapun akan terbalaskan di akhirat kelak.
Ayat 7-8 surah az-Zalzalah menerangkan hal tersebut. Ayat tersebut berbunyi:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ.وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ
Famay ya‘mal miṡqāla żarratin khairay yarah(ū). Wa may ya‘mal miṡqāla żarratin syarray yarah(ū).
Artinya: "Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya."
Dalam tafsir ringkas Kemenag, dua ayat ini berkaitan dengan bagaimana manusia akan menghadapi penentuan nasib ketika di akhirat nanti. Amal perbuatannya akan menjadi penentu apakah masuk surga atau neraka. Sebab ayar tersebut menyebutkan barangsiapa melakukan kebaikan maupun keburukan seberar zarrah maka dia akan melihatnya dalam buku catatan.
Jika amal kebaikan maka manusia akan mendapatkan pahala dan akan bahagia. Dalam tafsir tahlili zarrah diartikan seberat atom. Dan bagi orang kafir, amal kebajikannya tak akan menyelematkannya dari siksa atas kekafirannya. Mereka akan sengsara selama-lamanya di api neraka.
Jalaluddin As-Suyuthi dalam bukunya "Asbabun Nuzul" menerangkan sebab sebab turunnya dua ayat tersebut. Hal tersebut berawal dari kaum Muslimin yang berpikiran bahwa tidak akan mendapatkan pahala jika melakukan kebaikan kecil. Begitu juga jika melakukan dosa kecil tidak akan mendapatkan siksaan. Maka turunlah ayat 7-8 surah al-Zilzalah.
Surah az-Zalzalah merupakan surah ke-99 yang terdiri dari delapan ayat. Surah ini adalah bagian dari bacaan Juz Amma. Karenanya surah ini mudah dihafal dan mengandung makna yang sangat dalam bagi umat Islam.
Dalam firman Allah lainnya tentang catatan amal perbuatan manusia terdapat pada surah al-Isra' ayat 13. Ayat tersebut berbunyi:
وَكُلَّ اِنْسَانٍ اَلْزَمْنٰهُ طٰۤىِٕرَهٗ فِيْ عُنُقِهٖۗ وَنُخْرِجُ لَهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلْقٰىهُ مَنْشُوْرًا
Wa kulla insānin alzamnāhu ṭā'irahū fī ‘unuqih(ī), wa nukhriju lahū yaumal-qiyāmati kitābay yalqāhu mansyūrā(n).
Artinya: "Setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab yang dia terima dalam keadaan terbuka."