Rabu 10 Jan 2024 17:38 WIB

Ramai Hujat dalam Debat, Ini Ayat Alquran tentang Prinsip Berdebat

Alquran meletakkan prinsip utama dalam berdebat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) beradu gagasan dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (tengah) saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024).
Foto:

Khutbah atau pengajian yang disampaikan dengan bahasa yang lemah lembut, sangat baik untuk melembutkan hati yang liar dan lebih banyak memberikan ketenteraman, daripada khutbah dan pengajian yang isinya ancaman dan kutukan-kutukan yang mengerikan. Namun demikian, menyampaikan peringatan dan ancaman dibolehkan jika kondisinya memungkinkan dan memerlukan. 

Untuk menghindari kebosanan dalam pengajiannya, Rasulullah SAW menyisipkan dan mengolah bahan pengajian yang menyenangkan dengan bahan yang menimbulkan rasa takut. 

Dengan demikian, tidak terjadi kebosanan yang disebabkan uraian pengajian yang berisi perintah dan larangan tanpa memberikan bahan pengajian yang melapangkan dada atau yang merangsang hati untuk melakukan ketaatan dan menjauhi larangan. 

Keempat, Allah SWT menjelaskan bahwa jika terjadi perdebatan dengan kaum musyrikin ataupun ahli kitab, hendaknya Rasulullah membantah mereka dengan cara yang baik. 

Suatu contoh perdebatan yang baik adalah perdebatan Nabi Ibrahim dengan kaumnya yang mengajak mereka berpikir untuk memperbaiki kesalahan mereka sendiri, sehingga menemukan kebenaran. 

Tidak baik memancing lawan dalam berdebat dengan kata yang tajam, karena hal demikian menimbulkan suasana yang panas. Sebaiknya diciptakan suasana nyaman dan santai sehingga tujuan dalam perdebatan untuk mencari kebenaran itu dapat tercapai dengan memuaskan. 

Perdebatan yang baik ialah perdebatan yang dapat menghambat timbulnya sifat manusia yang negatif seperti sombong, tinggi hati, dan berusaha mempertahankan harga diri karena sifat-sifat tersebut sangat tercela. 

Lawan berdebat supaya dihadapi sedemikian rupa sehingga dia merasa bahwa harga dirinya dihormati, dan dai menunjukkan bahwa tujuan yang utama adalah menemukan kebenaran kepada agama Allah SWT. 

Baca juga: 5 Pilihan Doa Ini Bisa Jadi Munajat kepada Allah SWT Perlancar Rezeki

Kelima, akhir dari segala usaha dan perjuangan itu adalah iman kepada Allah SWT, karena hanya Dialah yang menganugerahkan iman kepada jiwa manusia, bukan orang lain ataupun dai itu sendiri. 

 

Dialah Tuhan Yang Mahamengetahui siapa di antara hamba-Nya yang tidak dapat mempertahankan fitrah insaniahnya (iman kepada Allah) dari pengaruh-pengaruh yang menyesatkan, hingga dia menjadi sesat, dan siapa juga di antara hamba yang fitrah insaniahnya tetap terpelihara sehingga dia terbuka menerima petunjuk (hidayah) Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement