Dalam penjelasannya, Syaikh Abu Bakar Syatha menganjurkan agar dzikir ini diucapkan sebanyak 100 kali di waktu subuh. Dalam berbagai literatur hadits pun banyak diriwayatkan mengenai keutamaan dzikir ini sebagai pembuka rezeki.
Rasulullah pun kerap memerintahkan kepada sebagian sahabatnya untuk membaca dzikir tersebut guna melapangkan rezeki. Adapun rezeki bentuknya bisa bersifat yang zhahir maupun batin.
Penetapan rezeki
Rezeki setiap hamba telah ditetapkan oleh Allah, sebab Allah menyediakan rezeki-rezeki pada tiap hamba-Nya dengan pasti. Bahkan di dalam Alquran disebutkan bahwa bumi beserta isinya disediakan untuk manusia serta makhluk-makhluk yang hidup di dalam (bumi).
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 29, Allah berfirman:
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَ لَـكُمۡ مَّا فِى الۡاَرۡضِ جَمِيۡعًا ثُمَّ اسۡتَوٰۤى اِلَى السَّمَآءِ فَسَوّٰٮهُنَّ سَبۡعَ سَمٰوٰتٍؕ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ
"Huwal lazii khalaqa lakum maa fil ardi jamii'an summas tawaaa ilas samaaa'i fasaw waahunna sab'a samaa waat; wa Huwa bikulli shai'in Aliim."
Yang artinya, "Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
Bacaan dzikir untuk berbagai hajat...