REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asy Syams berarti matahari. Surat ini berjumlah 15 ayat dan turun di kota Makkah. Pada surat ini, Allah SWT bersumpah sebanyak 11 kali, termasuk pada permulaan ayat. Di mana Allah SWT bersumpah atasnya dan karenanya surat ini dinamakan surat asy-Syams.
Sebelas sumpah ini di antaranya, demi matahari, demi cahaya, demi bulan, demi siang, demi malam, demi langit, demi pembuatannya, demi bumi, demi penghamparannya, demi Jiwa, dan demi penyempurnaannya.
Tentu Allah SWT memiliki alasan yang membuat sumpah ini disebutkan secara berturut-turut. Menurut Tafsir Misbah oleh Quraish Shihab, tujuan utama surah ini adalah anjuran untuk melakukan aneka kebajikan dan menghindari keburukan-keburukan.
Karenanya sumpah tersebut ditekankan terus-menerus agar manusia memperhatikannya. Jika manusia memperhatikan maka akan tercapai tujuan itu namun jika tidak, maka bencana akan menimpanya sebagaimana bencana dialami oleh generasi terdahulu.
Ayat 1-4
وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ
“Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang apabila menampakkannya, demi malam apabila menutupinya (gelap gulita).”
Baca juga: Alquran Abadikan Tingkah Laku Yahudi yang Bodoh tapi Berlagak Pintar
Menurut Quraish Shihab, empat ayat ini sebenarnya berbicara tentang matahari, dari empat keadaannya yang berbeda-beda. Yang pertama ketika dia naik sepenggalahan, kedua ketika bulan memantulkan cahayanya, yang ketiga ketika sempurna penyebaran cahayanya, yakni di siang hari, dan yang keempat ketika cahayanya tidak tampak lagi, yakni di salah satu bagian bumi.