REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perang ini terjadi pada bulan 10-15 tahun 3 Hijriyah. Sesuai namanya, Perang Uhud terjadi di kaki Gunung Uhud. Uhud sendiri merupakan nama sebuah gunung yang terletak di sebelah utara kota Madinah dan sekitar tiga mil jarak dari kota itu.
Perang Uhud ini menjadi ajang balas dendam kekalahan kaum kafir Quraisy dalam Perang Badar sebelumnya. Dengan demikian, pasukan kaum musyrikin telah melakukan persiapan dengan matang untuk menyerang kaum Muslimin.
Dalam pertempuran Uhud ini, pasukan kaum Muslimin terdesak dan mendapat kekalahan besar. Banyak di antara tentara Islam yang gugur dalam perang tersebut.
Dalam kitab-kitab tarikh menurut riwayat Ibnu Hisyam dalam Sirahnya disebutkan, tentara kaum Muslimin yang gugur dalam Perang Uhud berjumlah sekitar 70 orang. Salah satu dari golongan muhajirin yang wafat sekaligus merupakan paman Nabi Muhammad SAW adalah Hamzah bin Abdul Muthalib. Para syuhada yang gugur dalam perang ini dikuburkan di lokasi perang di Gunung Uhud.
Bahkan, Nabi Muhammad SAW pun mengalami luka parah dari serangan musuh. Utbah bin Abi Waqqash melemparkan potongan besi dan mengenai muka Nabi hingga, wajah beliau terluka dan salah satu gigi depan beliau patah.
Peristiwa kekalahan umat Islam dalam perang Uhud ini meninggalkan duka yang mendalam. Bahkan, Rasul SAW pernah mengatakan, ''Sungguh besar murka Allah pada orang-orang yang melakukan ini (menunjuk luka-luka yang ada di wajahnya) kepada Nabi-Nya.''
Rasul SAW sangat sedih mengingat peristiwa itu. Kemenangan yang sudah di depan mata, sirna karena pasukannya begitu gampang tergoda dengan gelimang harta perang. Mereka meninggalkan pos-nya demi sekadar urusan dunia. Dalam Alquran diterangkan, kekalahan itu menjadi ujian bagi kaum Muslimin (QS Ali Imran [3]: 141) dan orang-orang munafik (ayat 166-167).
Alquran menjelakan penyebab mengapa umat Islam kalah dalam pertempuran Uhud. Sebab-sebab kekalahan itu diterangkan dalam surat Ali Imran ayat 152-155:
وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللَّهُ وَعْدَهُ إِذْ تَحُسُّونَهُمْ بِإِذْنِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِي االْأَمْرِ وَعَصَيْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا أَرَاكُمْ مَا تُحِبُّونَ ۚ مِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ اللْآخِرَةَ ۚ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ ۖ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Baca juga: Kalimat yang Diulang 31 Kali dalam Surat Ar-Rahman, Ini Deretan Rahasianya
''Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul), sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai [238]. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian, Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu, dan sesunguhnya Allah telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang-orang yang beriman.'' (152).