Sabtu 09 Dec 2023 14:59 WIB

Mengapa Israel Kerap Gunakan Ayat Alquran saat Perang? Ini Analisis KH Syahrullah Iskandar

Israel beberapa kali menggunakan ayat Alquran saat perang dengan Palestina.

Rep: Umar Mukhtar / Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Israel beberapa kali menggunakan ayat Alquran saat perang dengan Palestina. Foto: Serangan tentara Israel ke Palestina
Foto:

Selain surat Al Ankabut ayat 14, Israel juga kerap menggunakan ayat-ayat Alquran untuk melegitimasi aksinya. Di antaranya yaitu:

Surat Al Fil

Pada pengeboman Israel ke Gaza di bulan Mei 2021, Israel melalui akun resminya mengunggah cicitan dalam bahasa Arab yang membuat umat Muslim marah dan protes. Sebab, cicitan tersebut mengutip ayat-ayat Alquran yang membenarkan aksi pemboman di Gaza. Cicitan yang dibagikan pada Selasa pagi berisi surat Al-Fil yang artinya gajah

Selain itu, mereka juga menyertakan foto gumpalan asap dari sebuah gedung setelah serangan udara Israel. Dalam Islam, surat tersebut menceritakan periode pra-Islam yang di mana pasukan terdiri gajah berperang menyerang kota Suci Makkah. Mereka dikalahkan oleh kawanan burung yang menjatuhkan batu ke para prajurit.

Dalam cicitan selanjutnya, akun tersebut mengatakan pembenarannya. “Ini adalah pengingat kemampuan Tuhan untuk mendukung mereka yang benar atas kebohongan, terutama karena Hamas adalah tangan Iran yang berusaha untuk menyulut wilayah tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menargetkan target Hamas di Gaza,” tulisnya di akun @IsraelArabic.

Kesimpulannya, militer Israel menyamakan dirinya dengan burung-burung yang menyelamatkan kota Makkah. Sementara Hamas diposisikan pada tentara perang gajah

 Surat Al Maidah ayat 41

Israel juga sering mengutip surat Al Maidah ayat 41 yang berbunyi:

 يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ {المائدة:21}.

 "(Nabi Musa AS berkata), Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh) sehingga kamu menjadi orang-orang yang merugi" (QS Al Maidah ayat 21).

Ayat itu dijadikan oleh orang Yahudi sebagai dasar atau bukti bahwa tanah Palestina milik mereka. Padahal, yang dituju dari ayat tersebut, yakni kaum yang diperintahkan untuk memasuki tanah Palestina adalah para pengikut Nabi Musa AS yang beriman kepada Allah SWT.

Hal itu tak lepas karena Nabi Musa AS dan semua nabi, agama mereka adalah Islam. Dasarnya ialah surat Ali Imran ayat 19 dan surat Yunus ayat 84.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya" (QS Ali Imran ayat 19).

Dalam Surat Yunus dikatakan: "Dan Musa berkata, 'Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya, jika kamu benar-benar orang Muslim (berserah diri)'" (QS Yunus ayat 84).

Namun, tetap saja orang-orang Yahudi mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT meski nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad telah diambil sumpahnya untuk mengaku kenabian Muhammad SAW. Alquran bahkan mengabadikan bagaimana para nabi (sebelum Nabi Muhammad) berjanji kepada Allah untuk mengakui kenabian Muhammad SAW. Hal ini dengan terang tercantum dalam surat Ali Imran ayat 81:

 

"Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: 'Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.' Allah berfirman: 'Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?' Mereka menjawab: 'Kami mengakui.' Allah berfirman: 'Kalau begitu, saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu'" (QS Ali Imran ayat 81).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement