REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maryam merupakan wanita yang tidak menikah sepanjang hidupnya. Suatu ketika dia didatangi sosok pria yang rupawan.
Pria itu merupakan Malaikat Jibril yang menjelma menjadi manusia yang gagah, bersih.
Ketika Maryam bertemu dengan malaikat Jibril yang menjelma menjadi manusia, Maryam pun berdoa.
قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَٰنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا
Artinya: Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa," (surat Maryam ayat 19).
Inilah doa yang dipanjatkan oleh Sayyidati Maryam ketika bertemu Jibril. Sebab Maryam khawatir karena didatangi seseorang yang gagah dan bersih. Karena itu Maryam memohon perlindungan dari Allah Yang Maha Rahman dari sosok yang datang tersebut.
Ini pertanda bahwa Maryam itu adalah orang suci, orang yang baik dan terjaga kehormatannya serta mempunyai kekokohan dalam menjaga agamanya. Lalu malaikat Jibril menenangkan Maryam dan memberinya kabar gembira.
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا
Artinya: Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberitakan karunia Allah padamu tentang akan lahir dari rahimmu seorang anak laki-laki yang suci,".
Bahwa karunia itu dari Allah melalui perantaraan Jibril. Yakni seorang anak yang suci yang kelak menjadi nabi yakni Isa Alaihi Salam.
Maryam merupakan ibu Nabi Isa alaihissalam. Isa merupakan seorang rasulullah yang ditempa cobaan yang luar biasa. Namun dalam cobaan itu, Nabi Isa tetap menjalankan misi Allah untuk menyebarluaskan tauhid kepada seluruh manusia.
Tidak mudah, dia harus menghadapi rezim kekaisaran Romawi yang super jahat. Mereka adalah rezim yang antitauhid dan mengkhawatirkan ajaran Nabi Isa akan berkembang pesat.