REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Di akhir zaman menjelang kiamat, orang-orang Israel akan berkumpul dengan sekutunya. Mereka semua bergabung dengan dipimpin Dajjal.
Sementara itu, umat Muslim pun akan bersatu dengan dipimpin oleh Imam Mahdi dan nabi Isa. Sehingga pertempuran besar akhir zaman pun akan meletus dan berujung pada dibunuhnya Dajjal oleh nabi Isa. Inilah keadaan tentang perang besar yang akan terjadi pada akhir zaman yang banyak diriwayatkan dalam hadits nabi Muhammad SAW.
Kelak Palestina akan menjadi negeri tempat bertarungnya nabi Isa dengan Dajjal hingga berhembusnya angin yang akan mewafatkan semua orang yang beriman.
Kelak nabi Isa diturunkan Allah di timur Damaskus. Lalu nabi Isa menemukan Dajjal dan membunuhnya di pintu Ludd (Palestina). Sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan dari an Nawwas bin Sam'an.
فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetes. Ketika ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau napasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa ibn Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga.” (HR Muslim no. 2937).
Namun tentang pertempuran besar yang akan terjadi pada akhir zaman yang melibatkan antara umat Muslim dengan Yahudi Israel dan sekutunya ternyata juga dikabarkan dalam Al Kitab. Orang-orang Yahudi dan Nasrani menyebut pertempuran besar akhir zaman itu dengan istilah Armageddon.
Wisnu Sasongko dalam bukunya Armageddon Peperangan Akhir Zaman menjelaskan bahwa istilah Armageddon sebenarnya berasal dari bahasa Yunani. Istilah ini kemudian di kalangan orang barat telah menjadi sinonim dalam pembahasan tentang hari akhir dunia. Di kalangan kaum muslimin juga dijumpai istilah tersebut, yaitu al-Majidun ‘kemuliaan’ yaitu ‘Perang Kemuliaan’. Hal ini ditemukan dalam beberapa manuskrip yang tersimpan dalam perpustakaan-perpustakaan Islam di Timur Tengah.
Armageddon adalah nama sebuah gunung di Palestina. Arti dari Armageddon sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ar berarti gunung (Har dalam bahasa Ibrani/Hebrew) dan Mageddon = Magiddo adalah nama kota kuno di wilayah Israel sebelah Utara. Kota Magiddo terletak di pegunungan Samaria, di mana gunung ini membentang dari Magiddo di utara sampai ke Hebron di selatan.
“Armageddon adalah peristiwa besar di akhir zaman, yaitu perang dunia terbesar di akhir zaman yang dimulai dari Magiddo, sebuah kota di Israel di pegunungan Samaria. Nabi Muhammad SAW menyebut peperangan akhir zaman ini sebagai Al Malhamah Al Kubro, suatu huru-hara besar yang belum pernah ada tandingannya, yang merupakan arena penampakan kuasa Allah untuk membungkam kesombongan orang-orang kafir,”. (Lihat Buku Armageddon Peperangan Akhir Zaman karya Wisnu Sasongko, penerbit Gema Insani, 2003, halaman 2-4).
Wisnu Sasongko menuliskan bahwa hakikat Armageddon adalah penghancuran ‘kesombongan’, terutama kesombongan orang-orang kafir, baik Yahudi maupun Nasrani. Mereka sombong atau merasa bangga dengan kecanggihan senjata, bangga dengan kekuatan tentara yang semuanya itu tidak ada artinya dalam Armageddon. Segala senjata dan banyaknya tentara tak berarti di medan Armageddon. Armageddon adalah arena penampakan Qudratullah, kuasa Allah.
Baca juga : Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?