Ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah dalam wasiatnya kepada Ali bin Abi Thalib yang dapat ditemukan redaksinya dalam kitab Wasiyatul Mustofa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani.
يَا عَلِيُّ، مَنْ أَمَرَ بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَى عَنِ الْمُنْكَرِ أَرْغَمَ اللهُ أَنْفَ عَدُوِّهِ وَمَنْ صَدَقَ فِيْ أُمُوْرِهِ غَضِبَ اللهُ لِغَضْبِهِ، وَإِذَا بَكَى الْيَتِيْمُ اِهْتَزَّ الْعَرْشُ فَيُقَالُ يَا جِبْرِيْلُ وَسِعَ النَّارُ لِمَنْ أَبْكَاهُ وَوَسِعَ الْجَنَّةُ لِمَنْ أَضْحَكَهُ
Artinya: Wahai Ali, barangsiapa memerintahkan (menyeru) kebaikan dan mencegah kemungkaran maka Allah melindunginya dari hadapan musuhnya, dan barangsiapa yang jujur dalam berbagai urusan maka Allah akan marah karena marahnya orang itu (maknanya Allah tidak rela jika orang yang jujur disakiti, maka siapa pun yang menzalimi orang yang jujur maka berarti telah memancing kemarahan Allah), dan jika anak yatim menangis maka goncanglah 'Arasy, dikatakan: Wahai Jibril luaskanlah neraka bagi siapapun orang yang membuat tangis anak yatim (menyakitinya) dan perluaslah surga bagi siapapun yang membuat anak yatim tersenyum.