Selasa 24 Oct 2023 05:22 WIB

Buah yang Disebut Tujuh Kali dalam Alquran Ini Dilarang Israel

Israel melarang petani Palestina panen buah yang disebut tujuh kali dalam Alquran.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Penghancuran pohon zaitun oleh warga Israel di Palestina
Foto: Anadolu agency
Penghancuran pohon zaitun oleh warga Israel di Palestina

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM —Buah zaitun merupakan salah satu buah yang disebut dalam Alquran. Buah ini telah disebutkan tujuh kali dalam Alquran.

Di antaranya pada surat yang berbunyi:

Baca Juga

“Demi buah ara dan zaitun, demi Gunung Sinai, demi kota keamanan ini. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Surat At-Tin 95: 1-4).

Manfaat kesehatan buah zaitun juga dikemukakan dalam pengobatan Nabi. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Ambil minyak zaitun dan pijat dengannya. Itu adalah pohon yang diberkati”. (HR Darimi, 69:103).

Di Palestina, pohon zaitun adalah simbol dari keterikatan Palestina pada tanah mereka. Tahan kekeringan, tumbuh dalam kondisi tanah yang buruk, dan hidup dan menghasilkan buah selama ratusan bahkan ribuan tahun, pohon-pohon mewakili perlawanan dan ketahanan Palestina dalam menghadapi pendudukan militer Israel yang brutal.

Namun, baru-baru ini, petani Palestina dipaksa berhenti memanen zaitun mereka di wilayah selatan Desa Iskaka, yang berbasis di kota Salfit di Tepi Barat utara, setelah ditahan di bawah todongan senjata oleh tentara penjajah Israel.

Menurut kantor berita Wafa, tentara Israel juga memaksa tiga keluarga petani Palestina untuk meninggalkan tanah mereka, yang terletak di dekat permukiman Nehemia ilegal.

Dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (24/10/2023), ada banyak insiden pemukim ilegal dari permukiman ini yang mencuri zaitun dari petani lokal. Sedangkan panen zaitun adalah sumber pendapatan utama bagi ribuan rumah tangga Palestina. 

Pemukim ilegal Israel telah bertanggung jawab unuk menghancurkan ribuan pohon zaitun di wilayah pendudukan selama bertahun-tahun, terutama di sekitar musim panen untuk memaksimalkan kerusakan dan efek pada pemiliknya.

Ketegangan di Tepi Barat yang diduduki telah meningkat secara signifikan sejak 7 Oktober, setelah perlawanan Palestina (Hamas) memulai Operasi Badai Al-Aqsa terhadap Israel. Hamas mengatakan, serangan itu sebagai pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap orang-orang Palestina.

Sumber:

https://www.middleeastmonitor.com/20231023-israel-soldiers-force-palestine-farmers-off-their-land-at-gunpoint/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement