Rabu 11 Oct 2023 16:58 WIB

Melihat Derajat Ahli Dzikir

Derajat ahli dzikir berada di tempat mulia.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi seseorang berdoa dan berdzikir.
Foto: EPA-EFE/SHAHZAIB AKBER
Ilustrasi seseorang berdoa dan berdzikir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang yang senantiasa berzikir dalam setiap waktu akan memperoleh  derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Bahkan   orang berzikir lebih tinggi derajatnya dibanding orang yang menginfakan hartanya berupa emas dan perak, dan lebih tinggi derajatnya dari orang yang gugur di medan pertempuran. Sebagaimana hadits nabi Muhammad SAW: 

 حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ هُوَ ابْنُ أَبِي هِنْدٍ عَنْ زِيَادٍ مَوْلَى ابْنِ عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي بَحْرِيَّةَ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ قَالُوا بَلَى قَالَ ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى قَالَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَا شَيْءٌ أَنْجَى مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَقَدْ رَوَى بَعْضُهُمْ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ مِثْلَ هَذَا بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَرَوَى بَعْضُهُمْ عَنْهُ فَأَرْسَلَهُ

Baca Juga

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Huraits telah menceritakan kepada kami Al Fadhl bin Musa dari Abdullah bin Sa'id yaitu Ibnu Abu Hindun dari Ziyad mantan budak Ibnu 'Ayyasy dari Abu Bahriyyah dari Abu Ad Darda r.a ia berkata: 

Nabi ﷺ bersabda, "Maukah aku beritahukan kepada kalian mengenai amalan kalian yang terbaik, dan yang paling suci di sisi Raja (Allah) kalian, paling tinggi derajatnya, serta lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu dengan musuh kemudian kalian memenggel leher mereka dan mereka memenggal leher kalian?" Mereka berkata; ya. Beliau berkata, "Berzikir kepada Allah Ta'ala." 

Mu'adz bin Jabal r.a berkata; tidak ada sesuatu yang lebih dapat menyelamatkan dari azab Allah daripada zikir kepada Allah. Sebagian ulama telah meriwayatkan hadits ini dari Abdullah bin Sa'id seperti ini dengan sanad ini dan sebagian yang lain meriwayatkan dari Mu'adz dan memursalkan hadits tersebut. (HR Tirmidzi).

Mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) KH. Asnawi Ridwan menjelaskan bahwa orang-orang yang senantiasa berzikir akan memperoleh keberkahan dari zikir yang dilakukannya baik bagi dirinya, keluarganya dan anak keturunannya. Keberkahan itu terus dirasakannya bahkan ketika berada di alam kubur. 

Mengapa orang yang berzikir lebih utama dari pada melakukan ibadah lain? Menurut kiai Asnawi sebab boleh jadi seseorang melakukan suatu ibadah tapi hatinya tidak mengingat Allah SWT. Sehingga ibadah yang dilakukannya karena kepentingan nafsunya. Misalnya saja seorang berinfaq emas dan perak tetapi hatinya kosong dari mengingat Allah, justru ia merasa ingin mendapat pujian dari manusia, maka infaqnya akan menjadi sia-sia. Begitu juga orang yang pergi ke medan pertempuran namun hatinya kosong dari mengingat Allah, maka akan menjadi sia-sia.

Oleh karena itu orang-orang yang berzikir dan orang-orang yang mengajak orang lain berzikir akan memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah ta'ala. 

Lebih lanjut kiai Asnawi mengatakan yang dimaksud zikrullah dalam hadits tersebut secara lebih spesifik adalah membaca Allah dalam hati di setiap waktu dan setiap keadaan.

"Lebih spesifiknya di sini zikir itu adalah zikir Allah di hati. Itu manfaatnya besar. Sebab orang jihad fisabilillah tapi hatinya kotor, tidak ada zikir ke Allah, itu pahalanya tidak ada. Oleh karenanya berzikir, apalagi kalau sampai level menyebut Allah dalam hati setiap saat," kata kiai Asnawi dalam pengajian dan pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al Jaelani di Pondok Pesantren Fashihuddin Pasir Putih, Sawangan Kota Depok pada Ahad (8/10/2023) malam. 

Kiai Asnawi mengatakan Allah begitu menghormati orang yang ahli zikir dan mengangkat derajatnya lebih tinggi dari orang-orang lainnya. Namun demikian, agar hati senantiasa terpaut kepada Allah dengan zikir, maka  memerlukan bimbingan seorang mursyid. 

"Maka perlu bimbingan Mursyid sehingga dibuka hatinya, dibersihkan hatinya, agar hidup bernafas dengan menyebut nama Allah," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement