Selasa 10 Oct 2023 22:21 WIB

Kebejatan Yahudi di Palestina yang Olok-olok Nabi Isa dan Bantahan Telak Alquran

Yahudi dikenal suka mencela para nabi di bumi Palestina

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Kisah Nabi Isa. Yahudi dikenal suka mencela para nabi di bumi Palestina
Foto:

Selanjutnya Nabi Isa yang masih bayi itu mengatakan pada orang-orang Yahudi itu bahwa Allah SWT telah menjadikannya orang yang diberkahi di mana saja berada. Nabi Isa juga mengatakan bahwa Allah telah memerintahkannya mendirikan sholat dan menunaikan zakat. 

وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۖ Artinya: “Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.” (QS Maryam ayat 31).

Nabi Isa yang masih bayi menjelaskan lebih lanjut bahwa dia adalah anak yang diperintahkan Allah SWT untuk berbakti kepada ibunya. Nabi Isa juga mengatakan bahwa Allah tidak menjadikannya manusia sombong dan celaka. 

وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَتِيْ وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ جَبَّارًا شَقِيًّا Artinya: “Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS Maryam ayat 32).

Tafsir Tahlili Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) menjelaskan bahwa ucapan ini menunjukkan pula kesucian Maryam, karena apabila tidak demikian maka Nabi Isa tidak akan diperintah untuk berbakti kepada ibunya. 

photo
Masjid di Palestina yang terancam Yahudisasi - (republika)

Selanjutnya Nabi Isa yang masih bayi berdoa kepada Allah SWT atas kelahirannya. 

وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (Alquran surat Maryam ayat 33).

Baca juga: Golongan Ini Justru akan Dilawan Alquran di Hari Kiamat Meski di Dunia Rajin Membacanya

 

Dalam Tafsir tahlili Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) dijelaskan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani mengingkari bahwa Isa pernah berbicara ketika masih bayi dan masih dalam gendongan. Mereka mengemukakan bahwa seandainya hal ini betul-betul terjadi tentu beritanya tersebar luas di kalangan masyarakat ramai, karena peristiwa itu merupakan hal yang sangat aneh dan sangat menarik perhatian. 

 

Mereka telah mengadakan penyelidikan ke mana-mana dan tidak menjumpai keterangan itu dalam kitab-kitabnya. Bagi kaum Muslimin peristiwa ini tetap menjadi suatu keyakinan karena tersebut di dalam Alquran yang pasti kebenarannya karena seandainya Isa, tidak berbicara waktu kecilnya dan membersihkan ibunya dari segala tuduhan yang kotor tentu orang Yahudi akan melaksanakan hukuman rajam kepada Maryam, besar kemungkinan bahwa yang menyaksikan ucapan bayi itu beberapa orang saja yang jumlahnya terbatas sehingga tidak sampai tersebar luas di kalangan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement