Para tabib Islam juga menyimpulkan bahwa minum air di tengah- tengah makan akan mengganggu kerja enzim pencernaan. Agar tidak terjadi dehidrasi pada saat makan, minumlah air kira-kira 20 menit sebelum makan karena akan menyehatkan pencernaan. 

Kedua, madu

Memperhatikan hadis Nabi untuk mengonsumsi madu dan pengalaman dalam mengobati pasien dengan menggunakan madu, Ibnu Sina menyampaikan bahwa patut diwajibkan bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun untuk minum madu secara teratur. Beliau menganjurkan agar jika minum madu disertai makan buah berdaging keras seperti salak dan buah zaitun. 

Madu murni memiliki sifat tidak mudah rusak. Bahkan, madu murni yang disimpan dalam suhu 11 derajat bisa tahan sampai lebih dari seratus tahun tanpa perubahan komposisi dan khasiat. Agar terjaga mutu dan manfaatnya, sebaiknya simpan madu pada suhu kamar dalam wadah kaca kedap udara serta jauhkan dari sinar matahari atau cahaya lain.  

Tujuannya adalah agar daya antibiotik dan enzim- enzim yang terkandung dalam madu tidak mudah rusak. Jika enzim-enzim tersebut rusak, minum madu tak ubahnya minum air gula biasa. Salah satu manfaat antibiotik madu adalah untuk mengobati diare kronis. 

Madu mengandung berbagai enzim yang bermanfaat untuk kesehatan, mengobati penyakit. Enzim-enzim tersebut, antara lain diastase yang yang oksidasi metabolik, serta lipase menjaga bahkan bermanfaat mengubah polisakarida menjadi monosakarida, ninvertase mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, glukosa oksidase mengubah glukosa menjadi asam peroksida, peroksidase melakukan proses memecah lemak kompleks menjadi asam lemak. Secara enzim-enzim keseluruhan, tersebut bermanfaat bagi tubuh. Perhatikan cara menyimpan madu agar tidak merusak enzim-enzim tersebut. 

Ketiga yoghurt

Lihat halaman berikutnya >>>

Ikuti Whatsapp Channel Republika