REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebentar lagi Indonesia akan mengalami musim hujan. Air yang turun dari langit merupakan keberkahan yang Allah ﷻ turunkan kepada umat manusia. Untuk itu, manusia perlu mensyukuri nikmat hujan dan berdoa atas karunia yang diberikan oleh-Nya.
Doa Saat Turun Hujan
اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعًا
Allahumma shoyyiban nafi'an
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat." (HR. Bukhari)
Doa Usai Turun Hujan
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللـهِ ورَحْمَتِهِ
Muthirnaa bifadhlillahi wa rahmatihi
Artinya: "Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah" (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebelumnya, pada masa khalifah Umar bin al-Khattab Radhiyallahu Anhu pernah terjadi masa paceklik atau disebut tahun arang selama hampir 10 bulan. Penyebutan tahun arang karena tanah menghitam akibat curah hujan yang minim. Lalu Khalifah Umar Radhiyallahu Anhu mengirim surat kepada Abu Musa al-Asyari Radhiyallahu Anhu, yang ketika itu berada di Bashrah, dan kepada Amr bin al-Ash Radhiyallahu Anhu, yang berisi: "Mohonlah hujan untuk umat Muhammad".
Maka orang-orang pun keluar untuk mengerjakan shalat Istisqa. Ketika itu, Umar keluar bersama dengan al-Abbas bin Abdul Muththalib Radhiyallahu Anhu, paman Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, supaya dia berdoa untuk mereka agar diturunkan hujan. Al-Abbas lantas berdiri untuk berkhutbah dengan singkat, kemudian mengerjakan sholat.