Jumat 15 Sep 2023 11:44 WIB

Memperbanyak Shalawat pada Hari Jumat

Memperbanyak shalawat dianjurkan saat hari Jumat.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi membaca shalawat di masjid.
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Ilustrasi membaca shalawat di masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Jumat bagi Muslim memiliki sejumlah keutamaan, hari di mana Adam diciptakan. Pada hari ini umat Islam disyariatkan untuk memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Seperti dikutip Tazkiyatun Nafs, Aus bin Aus meriwayatkan, Rasulullah ﷺ bersabda,

Baca Juga

من أفضلِ أيَّامِكُم يومَ الجمعةِ فيهِ خُلِقَ آدمُ وفيهِ قُبِضَ وفيهِ النَّفخةُ وفيهِ الصَّعقةُ فأكْثِروا عليَّ منَ الصَّلاةِ فيهِ فإنَّ صلاتَكُم معروضةٌ عليَّ قالوا يا رسولَ اللَّهِ وَكَيفَ تُعرَضُ صلاتُنا عليكَ وقد أرمتَ - يعنيَ بليتَ - قالَ إنَّ اللَّهَ عزَّ وجلَّ حرَّمَ علَى الأرضِ أن تأكل أجسادَ الأنبياءِ

Di antara hari-hari yang utama bagi kalian adalah hari Jumat. Pada hari itu, Adam diciptakan dan diwafatkan. Pada hari itu pula akan terjadi tiupan yang pertama dan kedua. Karena itu, perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu. Sesungguhnya shalawat kalian atasku akan diperlihatkan kepadaku. Para sahabat bertanya, "Bagaimana mungkin, wahai Rasulullah, sedangkan engkau telah tiada?" Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas bumi untuk memakan jasad para nabi." (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah Al-Jana'iz 1/524, Abu Dawud, dalam As-Shalah III/370, ia mendiamkannya. Imam Ahmad, dalam Ak-Fathur Rabbaniy VI/9, dinyatakan shahih oleh Al-Hakim dalam Al-Jumu 'ah1/278, dan disepakati Oleh Adz-Dzahabiy).

Berkenaan dengan lafaz shalawat atas Nabi ﷺ, Abu Mas'ud Al-Anshariy meriwayatkan, “Ketika kami sedang bermajlis dengan Sa'ad bin Ubadah, Rasulullah datang. Basyir bin Sa'da bertanya, "Allah memerintahkan kami untuk bershalawat atasmu, wahai Rasulullah. Bagaimanakah kami melakukannya?"

Rasulullah ﷺ diam untuk beberapa saat. Sampai-sampai kami berpikir, alangkah baiknya jika Basyir tidak menanyakan hal itu kepada beliau, lalu Rasulullah ﷺ: bersabda, "Bacalah:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ , وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ , وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ , وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ , كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي اَلْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

ALLOOHUMMA SHOLLI ‘ALAA MUHAMMAD WA’ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA ‘ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK ‘ALAA MUHAMMAD WA’ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA ‘ALAA AALI IBROOHIIMA FIL’AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID.”

“Ya Allah, Berilah shalawat atas Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat atas keluarga Ibrahim. Juga berkatilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim. Di seluruh alam se-mesta, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia”. (HR Musiim dalam As-ShalAh IV/123)

Adapun lafal salam adalah seperti yang telah kalian ketahui."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement