7. Jangan berbohong
Peringatan Alquran berikutnya adalah jangan berbohong, yang dalam bahasa Arab disebut 'al-kidzb', dan tercantum di banyak ayat dalam Alquran. alah satunya ada di Surat At Taubah ayat 77:
فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَىٰ يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ ببِمَا أَخْلَفُوا اللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُانُوا يَكْذِبُونَ
"Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta."
Larangan dan peringatan terhadap sifat tercela ini juga disebutkan oleh Rasulullah SAW. Beliau SAW menyampaikan bahwa berbohong adalah perbuatan yang mengarah pada maksiat dan maksiat membawa ke neraka. Orang yang berdusta maka akan ditulis di sisi Allah SWT sebagai pendusta.
8. Larangan riba
Larangan memakan riba dan peringatannya disebutkan hingga lima kali dalam Alquran. Salah satunya di Surat Al Baqarah ayat 275, sebagai berikut:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ االَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."
Riba dalam hukum Islam merupakan salah satu dosa yang paling besar. Islam telah mengharamkannya dan memberikan peringatan yang paling keras agar tidak berurusan dengan riba.
9. Jangan memakan harta orang lain secara batil
Seorang Muslim diharamkan menggunakan harta orang lain secara batil. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ
"Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui." (QS Al Baqarah ayat 188)
Islam juga melarang keras soal pengambilan harta anak yatim secara zalim. Allah SWT berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا
"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)." (QS An Nisa ayat 10)
Nabi Muhammad SAW juga telah mengingatkan bahwa salah satu dosa mematikan, adalah memakan harta anak yatim.
Baca juga: Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel
10. Peringatan soal api neraka
Peringatan soal api neraka disebutkan dengan berbagai bentuk dalam Alquran. Misalnya dengan lafaz An Naar, Jahannam, Al Sa'iir, Saqr, dan Al Hariiq serta kata-kata lain yang sejenis.
Salah satu peringatan Alquran soal neraka, ada dalam Surat At Tahrim ayat 6, yaitu:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS At Tahrim ayat 6)
Dalam Tafsir Imam Ath Thabari terhadap ayat tersebut, dijelaskan bahwa Allah SWT mengingatkan dan menuntun kepada para hamba-Nya untuk menjaga diri dan keluarga kita, memeliharanya, dan melindunginya dari api neraka yang menyala-nyala, dengan meninggalkan dosa dan menjalankan ketaatan kepada-Nya.
"Kemudian Dia menggambarkan neraka dengan gambaran yang menakutkan dan tegas...," demikian penjelasan Imam ath-Thabari.
Sumber: alukah