REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dengan berdzikir seorang hamba akan memperoleh ketenangan batin. Ia akan terhubung dengan Allah Ta'ala. Sehingga dengan dzikir dampaknya akan membuat seorang hamba memancarkan kebaikan-kebaikan dalam perilakunya dan ucapannya sehari-hari.
Ada dua lafaz dzikir yang sangat istimewa. Orang yang membacanya, Allah SWT akan hapus dari segala keburukan dan dosa. Apa dua lafaz itu?
Pertama
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير
Laa ilaaha ilIallaahu wahdah, Iaa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir' (Tiada Tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa).
“Tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu).”
Orang yang membacanya setiap hari sebanyak 100 kali akan mendapatkan pahala seperti orang yang memerdekakan 10 budak. Bagi orang yang membacanya akan dicatat 100 kebaikan dan dihapus 100 keburukan yang pernah diperbuatnya.
Tak hanya itu, bila seseorang membaca lafaz ini pada pagi hari maka dia akan mendapatkan perlindungan Allah SWT dari godaan setan hingga sore hari.
Kedua
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ Subhaanallaah wa bi hamdihi (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya)
Orang yang dapat mengamalkan bacaan tasbih ini seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan.
Baca juga: Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel
Keutamaan dua dzikir ini diungkapkan sebagaimana dalam sebuah hadits nabi Muhammad SAW dalam kitab Shahih Muslim:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَههُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِمَّاا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Aku membacakan kepada Malik dari Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha ilIallaahu wahdah, Iaa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir' (Tiada Tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Mahaesa. Tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Mahakuasa atas segala sesuatu) dalam sehari seratus kali, maka orang tersebut akan mendapat pahala sama seperti orang yang memerdekakan 10 orang budak dan dicatat seratus kebaikan untuknya, dihapus seratus keburukan untuknya. Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan setan sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya, kecuali orang yang membaca lebih banyak dan itu. Barangsiapa membaca Subhaanallaah wa bi hamdihi (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus meskipun sebanyak buih lautan” (HR Muslim).