Jumat 25 Aug 2023 13:32 WIB

Tujuh Cara Melunakkan Hati yang Keras Menurut Islam

Dalam agama Islam, hati yang keras dianggap sebagai sebuah penyakit.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Ziarah kubur, salah satu mengobat penyakit hati yang keras.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ziarah kubur, salah satu mengobat penyakit hati yang keras.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam agama Islam, hati yang keras dianggap sebagai sebuah penyakit. Hal ini dapat terjadi karena beragam hal, seperti terlalu sering bermaksiat, pengaruh pergaulan, maupun rasa sombong dalam hati.

Sejatinya, Allah SWT menciptakan manusia dengan penuh rasa kasih sayang. Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia hadir dengan hati yang lembut. Karena itu, hati yang keras ini harus dikembalikan ke fitrahnya.

Baca Juga

Nabi Muhammad bersabda, "Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya aka rusak pula  seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu (hati)." (HR Muslim)

Tidak hanya itu, Allah SWT juga berfirman tentang hari kiamat dalam QS Asy-Syu'ara' ayat 88-89, "(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (sehat)." (26:88-89)

Berdasarkan hal tersebut, maka sangat penting bagi setiap Muslim untuk memiliki hati yang sehat setiap saat. Alasannya, karena tidak ada satu manusia pun yang tahu kapan akan meninggal dunia.

Dilansir di About Islam, Jumat (25/8/2023), di bawah ini ada tujuh cara yang bisa dilakukan untuk melunakkan hati yang keras dan mengembalikannya pada fitrahnya.

1. Selalu mengingat kematian

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian” (HR. Tirmidzi)

Dalam kitab at-Tadhkirah, Al Qurtubi menyebut para ulama terdahulu mengatakan mengingat kematian akan menghalangi seseorang dari berbuat maksiat, melunakkan hati yang kaku, meringankan kegemarannya pada kehidupan dunia, serta mengurangi dampak malapetaka.

Beliau juga menyebutkan sebuah kisah dimana seorang wanita mendatangi Aisyah dan mengeluh hatinya menjadi keras. Aisha pun menjawab, "Perbanyaklah mengingat mati niscaya hatimu menjadi lembut."

Wanita itu pun mengikuti nasihatnya dan hatinya menjadi lebih lembut. Kemudian dia kembali dan mengucapkan terima kasih kepada Aisyah.

2. Mengunjungi makam

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Aku melarang kamu mengunjungi kuburan, tetapi sekarang kamu boleh mengunjunginya, karena dengan mengunjunginya ada peringatan (kematian),” (HR Abu Daud)

Al Qurtubi berkata, para ulama terdahulu mengatakan sebaik-baiknya hati, apalagi bagi yang mengeras, adalah mengunjungi kuburan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement