Selasa 15 Aug 2023 17:35 WIB

Hadits Ini Disalahpahami Seakan Nabi SAW Perintahkan Membunuh, Padahal Ini yang Benar

Rasulullah SAW menghormati siapa pun, termasuk musyrik yang belum syahadat.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW menghormati siapapun termasuk musyrik yang belum syahadat
Foto:

Selain itu, maksud hadits Nabi SAW di atas adalah ditujukan untuk memerangi kafir harbi musyrikin yang mengancam eksistensi komunitas Islam, bukan untuk ahlul kitab yang sudah terikat perjanjian damai dan membayar jizyah. 

"Kami memahami dari hadits bahwa pejuang di sini adalah untuk musyrik yang berperang menghalangi jalan Allah SWT," tulis Alukah. 

Perlu diketahui juga bahwa tujuan jihad bukanlah untuk membunuh. Sebaliknya, Allah SWT justru berfirman:  

وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاۤءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ اَهْلُهَاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ نَصِيْرًا

"Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak yang berdoa, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Makkah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu” (QS An-Nisa ayat 75). 

Sementara itu, Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand KH Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir menjelaskan, hadits dari Ibnu Umar di atas muncul setelah turunnya perintah perang dalam surat al-Taubah yang ditujukan kepada kaum musyrikin. 

"Jadi konteks hadis ini dalam suasana peperangan, bukan dalam suasana normal," jelas Gus Nadir dikutip dari situs pribadinya. 

Baca juga: Alquran Bukan Kalam Allah SWT Menurut Panji Gumilang, Ini Bantahan Tegas Prof Quraish

Kata Gus Nadir, itulah sebabnya Ibnu Hajar dalam kitabnya Fathul Bari mengatakan, hadist ini dipakai untuk menafsirkan QS al-Taubah: 5:

 

“Apabila sudah habis bulan-bulan haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana saja kalian jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement