Selasa 08 Aug 2023 11:23 WIB

Dalil-Dalil tentang Keutamaan Menafkahi Keluarga

Bagi seorang suami, hukum menafkahi keluarga adalah wajib.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Dalil-Dalil tentang Keutamaan Menafkahi Keluarga
Foto: freepik
Dalil-Dalil tentang Keutamaan Menafkahi Keluarga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi seorang suami, hukum menafkahi keluarga adalah wajib. Bagi istri, hal itu dihukumi sunnah dan hukumnya menjadi relatif tergantung dari kondisi dan keadaan suami maupun keluarga.

Dalam Islam, orang yang bersungguh-sungguh mencari rezeki untuk menafkahi keluarganya mendapatkan pahala. Berikut ini sejumlah dalil keutamaan menafkahi keluarga sebagaimana dikutip dari kitab Mukhtashar Shahih Bukhari.

Baca Juga

1. Keutamaan menafkahi

Surat Al Baqarah ayat 219-220. Allah berfirman, "Yas'aluunaka 'anilkhamri walmaisiri qul fiihimaaa ismun kabiirunw wa manaafi'u linnaasi wa ismuhumaa akbaru min naf'ihimaa; wa yas'aluunaka maaza yunfiquuna qulil-'afw; kazaalika yubaiyinul laahu lakumul-aayaati la'allakum tatafakkaruun.

Fid dunyaa wal aakhirah; wa yas'aluunaka 'anil yataamaa qul islaahullahum khayr, wa in tukhaalituuhum fa ikhwaanukum; wallaahu ya'lamul mufsida minalmuslih; wa law shaaa'al laahu la-a'natakum; innal laaha 'Aziizun Hakiim."

Yang artinya, "Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya." Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, "Kelebihan (dari apa yang diperlukan)." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan.

Tentang dunia dan akhirat. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, "Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!" Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement