REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nama Abu Hurairah tak asing lagi bagi umat Islam, sebab banyak sekali hadits-hadits yang diriwayatkan oleh beliau. Mulai dari hadits keseharian, hingga hadits-hadits yang bersifat keumatan maupun kenegaraan.
Syauqi Abu Khalil dalam buku Atlas Hadits menjelaskan, Abu Hurairah selalu bersama dengan Rasulullah semenjak awal tahun ketujuh Hijriyah. Sejak saat itu, Abu Hurairah terus bersama Nabi sampai hari wafatnya Nabi Muhammad SAW di tahun ke-11 Hijriyah.
Abu Hurairah mengabdikan diri kepada Rasulullah SAW, menemani beliau setiap saat, menghadiri majelisnya di masjid, mengambil shaf dekat dengan Nabi menjadikannya sebagai guru para Ahli Suffah, dan menyaksikan Rasulullah SAW menyampaikan hadits.
Zaid bin Tsabit berkata, "Wahai Rasulullah, kami meminta kepada Allah ilmu yang tak terlupakan." Rasulullah kemudian menjawab, "Kalian telah didahului oleh seorang pemuda dari Daus." Maksudnya adalah Abu Hurairah (Fathul Bari, 1/226).
Abu Said Al Khudri meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, "Abu Hurairah adalah bejana ilmu pengetahuan."
Sedangkan Abdullah bin Umar mengatakan, "Wahai Abu Hurairah, engkaulah yang paling dekat dengan Rasulullah dan paling mengetahui hadits beliau di antara kami."
Thalhah bin Ubaidillah mengatakan, "Tidak diragukan lagi bahwa Abu Hurairah telah mendengar hadits yang belum kami dengar. Dan kami mendengar hadits seperti dia dengar, hanya saja, dia tetap hafal, sedang kami lupa."
Adapun Imam Syafi'i mengatakan, "Abu Hurairah adalah perawi hadits yang paling banyak menghafal hadits pada masanya."
Al Hafizh Syamsuddin Adz Dzahabiy mengatakan, "Abu Hurairah adalah penghapal hadits yang sangat bisa dipercaya dan kami tidak melihatnya salah dalam hadits."
Ibnu Katsir juga berpendapat, "Abu Hurairah adalah orang yang menganggap penting kejujuran, hafalan, beragama, ibadah, zuhud, dan beramal saleh."