REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang muslim dapat berdoa meminta perlindungan kepada Rabb Semesta Alam dari keburukan perbuatan amalnya sendiri, sebab manusia merupakan makhluk yang lemah. Doa ini telah disampaikan oleh Rasulullah ﷺ sebelumnya.
`Aisyah radhiyallahu 'anha meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ biasa berdoa (HR. Muslim) :
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بكَ مِن شَرِّ ما عَمِلْتُ، وَشَرِّ ما لَمْ أَعْمَلْ.
“Allaahumma innii a`udzu bika min syarri maa `amiltu wa syarri maa lam a`mal.”
(Ya Allah! Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan perbuatanku, baik yang telah berlalu maupun yang mungkin saja aku lakukan)
Dikutip dari buku Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik oleh Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin Al-Badr dengan penerjemah Muhammad Afif Naufaldi bin Ali, Isti`adzah agung ini termasuk isti`adzah ala Nabi ﷺ yang luas cakupannya, mencakup seluruh keburukan, baik yang telah ia lakukan di masa lalu, ataupun yang belum atau mungkin saja ia lakukan di masa depan.
Asy-Syaukani rahimahullah menjelaskan :
“Nabi ﷺ ber-isti`adzah dari keburukan perbuatan yang telah beliau lakukan dan yang akan beliau lakukan. Dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa beliau ﷺ juga ber-isti`adzah dari keburukan yang beliau ketahui ataupun tidak. Ini semua adalah semata pengajaran dan teladan bagi umat; karena sebenarnya seluruh perbuatan Rasulullah ﷺ adalah kebaikan, baik yang telah lalu maupun yang akan datang; dan sebenarnya Allah telah menjaga beliau ﷺ dari seluruh keburukan yang beliau ketahui ataupun tidak.”