7. Membaca surat Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah yang pendek dari Alquran.
8. Ruku, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.
9. Saat rakaat kedua, sebelum membaca Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam).
Di antara tiap takbir disunnahkan membaca
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
"Subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaha illallahu wallaahu akbar."
10. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
11. Rukuk, sujud, dan seterusnya hingga salam.
Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Niam Sholeh menjelaskan setelah selesai sholat disunnahkan untuk berkhutbah. Bagi yang melaksanakan Sholat Idul Adha sendiri, ketentuannya sama dengan niat sebagai berikut.
Niat Sholat Idul Adha sendiri
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ للهِ تَعَالَى
"Ushallii sunnatan 'iidil adh-haa rak'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta’ala."
Sedangkan bacaannya cukup dibaca pelan dan tidak perlu ada khutbah.