REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 H sebagaimana keputusan pemerintah jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023 dan 1 Dzulhijjah adalah Selasa, 20 Juni 2023.
Guru Besar Fiqih Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Dr Hanin Tamam, menyampaikan penjelasan tentang keutamaan melaksanakan amalan sunnah di 10 hari pertama bulan dzulhijjah.
"Salah satu amalan terbaik dan utama di hari yang penuh berkah ini (10 hari pertama Dzulhijjah) adalah dzikir, tahlil, dan takbir kepada Allah SWT," kata dia seperti dilansir Masrawy.
Dalam hadits pun dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
(ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إليه العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد).
"Tidak ada hari yang lebih mulia di hadapan Allah dan sangat dicintai-Nya untuk berbuat kebajikan di dalamnya kecuali 10 hari (dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah mengucapkan tahlil, takbir, dan tahmid." (HR Ahmad)
Hanin Tammam melanjutkan, amalan sunnah di 10 hari pertama dzulhijjah berupa dzikir tersebut dapat dilakukan di mana pun berada. Seperti saat di dalam kendaraan, di rumah, maupun di kantor.
"Setelah itu lakukanlah amal shaleh apapun yang kamu inginkan seperti sedekah, memberi makan fakir miskin, atau hal baik lainnya," jelasnya.
Dia juga mengingatkan, sungguh pahala dzikir berupa takbir, tahmid dan tahlil itu sangat utama di sisi Allah SWT dan akan diganjar dengan surga Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.
Disunnahkan pula untuk memperbanyak sholawat di 10 hari pertama dzulhijjah. Sholawat kepada Nabi SAW adalah bentuk pemuliaan kepada Nabi Muhammad SAW. Ada sejumlah keutamaan sholawat kepada Nabi SAW pada hari Jumat di 10 hari pertama Dzulhijjah.
Di antaranya dinaikkan 10 derajat, dicatat sebagai 10 perbuatan baik, 10 dosa dihapuskan, dikabulkan doanya, dosa diampuni, aib disembunyikan, dan didoakan oleh Allah SWT dan Malaikat, serta terhindar dari kengerian Hari Kiamat.
Sumber: