REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pergaulan sehari-hari, terkadang manusia melihat keburukan, kekurangan, ataupun aib orang lain. Tak cuma melihat, bahkan manusia membicarakan dan sibuk mengurusi aib-aib orang lain.
Hal ini sudah diingatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dan, Nabi melarang manusia untuk mengurusi aib orang lain dan menasihati agar sibuk mengurusi aibnya sendiri.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
طُوبَى لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَن عُيُوبِ النَّاسِ
Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak mengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain. (HR Ad-Dailami).
Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah I yang diterbitkan oleh Pustaka Kalbu menjelaskan soal hadits ini. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW menyatakan alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri.
Dengan sibuk mengurusi aib sendiri, dia akan sibuk untuk tidak berbuat salah dan sibuk untuk memperbaiki diri.
"Selain itu, orang yang sibuk mengurusi aib sendiri biasanya dia tidak akan sempat untuk mengurusi aib orang lain. Karena, dia sendiri merasa banyak aibnya," tulis Buya Alfis.