REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ada beragam shalawat yang disusun oleh para ulama terdahulu. Salah satu shalawat yang populer dibaca oleh UmatMuslim di Tanah Air adalah shalawat thibbil qulub.
Shalawat ini sekaligus berisikan doa yakni memohon kepada Allah dengan wasilah bersholawat menjadi obat segala penyakit lahir dan bathin.
Berikut redaksi shalawat thibbil qulub:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammadin thibbil qulubi wadawaiha wa 'aafiyatil abdaaninwa syifaiha wa Nuril Anshori wa dhiyaihaa wa 'ala aalihi washohbihi wa salim
Artinya: Ya Allah curahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya dan sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Semoga sholawat dan salam tercurahkan pula kepada keluarga serta para shahabat-shahabatnya.
Shalawat thibbil qulub atau disebut juga sholawat ath thibbiyyah atau sholawat Nur Al Abshar. Sholawat ini digubah oleh seorang ulama dari Mesir yakni Syaikh Ahmad ibn Ahmad Ibn Ahmad Al Adawiy Al Malkiy Al Khalawaty Al Dardir. Ia masyur dengan sebutan Syekh Dardir dan dijuluki sebagai Abu Barakat atau bapaknya keberkahan. Tentang shalawat thibbil qulub ini diterangkan dalam kitab Saadah ad Darain fi Shalat 'ala Sayyid Al Kaunnain di mana penulisnya Syaikh Yusuf ibn Ismail menisbatkan shalawat tibbil qulub pada Syaikh Ad Dardir.
Syekh Dardir sendiri adalah ulama yang menguasai berbagai disiplin keilmuan. Ia lahir pada 1715 M dan meninggal pada 1786 M di Kairo, Mesir. Diantara guru Syekh Dardir seperti pada bidang fiqih yakni Imam Ali Shaidi seorang ulama tekemuka bermazhab Maliki dan bidang tasawuf pada Imam Hifny. Ia juga seorang murid di Al Azhar dan belajar pada Syekh Muhammad Al Dafary. Diantara kitab karya syekh Dardir seperti Tuhfah Al Ikhwan fi ilm Al bayan dan Al kharidah Al bahiyyah.