Kamis 18 May 2023 15:03 WIB

Kisah Kaum Sodom yang Menantang Azab Allah SWT

Hal ini dikisahkan dalam Quran Surah Al-'Ankabut Ayat 29.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Kisah Kaum Sodom yang Menantang Azab Allah SWT
Foto: afalula.com
Kisah Kaum Sodom yang Menantang Azab Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran mengisahkan bahwa umat Nabi Lut atau yang dikenal kaum Sodom di kota Sodom adalah orang-orang yang keras sikap kekafiran dan keras kepala. Mereka tega mengusir Rasul utusan Allah yakni Nabi Lut, bahkan kaum sodom menantang azab Allah.

Hal ini dikisahkan dalam Quran Surah Al-'Ankabut Ayat 29. Kaum Sodom menantang dan meminta azab Allah segera didatangkan kepada mereka. Pada akhirnya, azab pun menimpa kaum Sodom yang telah berbuat keji dan dosa yang melampaui batas.

Baca Juga

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اَىِٕنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ ەۙ وَتَأْتُوْنَ فِيْ نَادِيْكُمُ الْمُنْكَرَ ۗفَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ

 

Pantaskah kamu mendatangi laki-laki (untuk melampiaskan syahwat), menyamun, dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka, jawaban kaumnya tidak lain hanyalah mengatakan, “Datangkanlah kepada kami azab Allah jika engkau termasuk orang-orang benar!” (Quran Surah Al-'Ankabut: 29)

Tafsir Kementerian Agama menerangkan, pada ayat ini diterangkan bahwa kaum Nabi Lut senang melampiaskan syahwatnya kepada sesama pria. Kebiasaan ini jelas bertentangan dengan tujuan kebutuhan biologis manusia biasa. Nafsu seksual yang normal bagi pria adalah melampiaskan nafsu syahwatnya kepada wanita.

Perbuatan pria melampiaskan syahwatnya kepada sesama pria sangat dicela Nabi Lut. Nabi Lut menasihati kaumnya agar perbuatan terkutuk tersebut ditinggalkan.

Penduduk kota Sodom juga dikisahkan senang melakukan perampokan dan pembunuhan di jalan yang dilalui oleh kafilah yang membawa barang dagangan. Barang-barang mereka dirampas, kemudian pemiliknya dibunuh.

Di samping itu, perkataan dan perbuatan penduduk kota Sodom di tempat-tempat perkumpulan sangat menjijikkan, merusak sendi-sendi akhlak dan moral yang mulia dan pikiran yang sehat.

Diriwayatkan dari Ummu Hani binti Abu Talib, yang bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, apa pendapatmu tentang arti ayat 'Kamu mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu (Quran Surah Al-’Ankabut: 29)' kemungkaran apa yang mereka lakukan itu?"

Nabi Muhammad SAW menjelaskan, "Mereka senang mengejek orang yang lewat di jalan dan menghinanya." (Riwayat al-Hakim)

Nabi Lut tidak tinggal diam melihat kepincangan-kepincangan yang terjadi dalam masyarakat kaumnya. Ia berusaha mencegahnya dengan memberikan nasihat dan pengajaran yang berharga. Akan tetapi, semua yang dilakukan Nabi Lut dipandang remeh dan tidak pernah didengar oleh kaum Sodom.

Ketika Nabi Lut mengancam kaumnya bahwa Allah akan menurunkan azab kalau mereka tidak juga mau mengubah kelakuannya yang keji itu, kaum Sodom malah menantang azab Allah. Kaum Sodom menantang agar Nabi Lut mohon kepada Tuhan supaya diturunkan siksaan yang dijanjikan itu sekarang juga.

“Kami akan membuktikan sampai dimana kebenaran ucapanmu, hai Lut," kata kaum Sodom.

Karena kebencian yang mendalam, kaum Sodom mengusir Nabi Lut dari negeri mereka. Sebab tak ada gunanya orang-orang suci seperti Nabi Lut tinggal bersama mereka.

Allah menjelaskan: Jawaban kaumnya tidak lain hanya berkata, “Usirlah mereka (Lut dan pengikutnya) dari negerimu ini, mereka adalah orang yang menganggap dirinya suci.” (QS al-A‘raf: 82)

Umat Nabi Lut atau kaum Sodom menantang supaya didatangkan azab. Nabi Lut akhirnya mohon agar Allah menolongnya. Ayat di atas menggambarkan betapa keras sikap kekafiran dan keras kepala kaum Sodom, sampai-sampai mereka tega mengusir Rasul utusan Tuhan itu dari negerinya sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement