REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kecopetan dalam masalah duniawi menjadi musibah yang dapat berdampak kesedihan bagi seseorang. Akan tetapi, ada kecopetan lain yang seharusnya lebih menyedihkan dibandingkan masalah dunia.
"Namun, yang tidak wajar adalah manakala kita kecopetan sesuatu yang lebih berharga dibanding perhiasan, lalu perasaan kita biasa-biasa saja. Seakan tidak ada kejadian apa-apa. Sesuatu yang amat berharga itu adalah sholat," kata Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA melalui pesan Telegram.
Simaklah hadits berikut ini,
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ الاِلْتِفَاتِ فِي الصَّلاَةِ، فَقَالَ: "هُوَ اخْتِلاَسٌ يَخْتَلِسُهُ الشَّيْطَانُ مِنْ صَلاَةِ الْعَبْدِ".
Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang tolah-toleh saat sholat”. Beliau menjawab, “Itu adalah sesuatu yang dicopet setan dari shalat seorang hamba.” HR Bukhari.
Ustadz Abdullah mengatakan, tengak-tengok saat sholat itu terbagi menjadi dua jenis. Pertama: Tengak-tengok pandangan mata. Kedua: Tengak-tengok hati. Alias memikirkan selain Allah ta’ala dalam sholat.
"Saat kita sholat, Allah ta’ala memperhatikan kita, mendengarkan bacaan kita, melihat gerakan kita, bahkan menyimak dan merespon ayat-ayat yang kita baca. Dalam kondisi sedemikian sakralnya, pantaskah kita bersikap tidak fokus dan malah tolah-toleh? Di manakah etika kita kepada Allah?" kata Ustadz Abdullah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan,
"لاَ يَزَالُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مُقْبِلاً عَلَى الْعَبْدِ وَهُوَ فِي صَلاَتِهِ، مَا لَمْ يَلْتَفِتْ، فَإِذَا الْتَفَتَ انْصَرَفَ عَنْهُ".
“Allah senantiasa memperhatikan hamba-Nya saat sholat, selama ia tidak menoleh. Bila ia menoleh, maka Allah akan meninggalkannya”. HR. Abu Dawud dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dan dinilai sahih oleh Ibn Khuzaimah serta adz-Dhahabiy.
"Tidak mudah memang untuk menjaga kekhusyukan dalam sholat," kata Ustadz Abdullah.
Berikut beberapa tips yang dibagikan Ustadz Abdullah untuk membantu lebih konsentrasi saat menjalankan ibadah mulia ini:
1. Mengikhlaskan niat semata karena Allah ta’ala.
2. Menghadirkan di dalam hati keagungan Allah ta’ala.
3. Membayangkan bahwa Allah ta’ala memperhatikan sholat kita.
4. Berusaha memahami dan meresapi bacaan sholat.
5. Tidak tolah-toleh pandangan mata ataupun hati ketika sholat.
6. Mengingat mati saat sholat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menasehatkan,
"اذْكُرِ الْمَوْتَ فِي صَلاتِكَ، فَإِنَّ الرَّجُلَ إذَا ذَكَرَ الْمَوْتَ فِي صَلَاتِهِ لَحَرِيٌّ أَنْ يُحْسِنَ صَلَاتَهُ، وَصَلِّ صَلَاةَ رَجُلٍ لَا يَظُنُّ أَنْ يُصَلِّيَ صَلَاةً غَيْرَهَا، وَإِيَّاكَ وَكُلَّ أَمْرٍ يُعْتَذَرُ مِنْهُ ".
“Ingatlah mati dalam sholatmu. Seseorang jika mengingat mati; sungguh ia akan lebih mudah meningkatkan kualitas sholatnya. Laksanakanlah shalat seakan itu adalah sholat terakhirmu. Jauhilah hal-hal yang akan mengakibatkanmu menyesal”. HR. Ad-Dailamiy dan dinilai hasan Ibn Hajar al-Asqalaniy.