REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Orang yang berilmu sangat mungkin terjerumus pada kerusakan ketika ketika tidak mengamalkan ilmunya.
Ada sederet faktor tentang mengapa ilmu yang diperoleh menjadi tidak bermanfaat, salah satu di antaranya sebagaimana dikemukakan al-Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath Thusi atau Imam al-Ghazali dalam kitab Bidayat al-Hidayah yakni karena kelirunya niat dalam mencari ilmu.
Semisal untuk menyombongkan diri, untuk menjadi terkenal, untuk menjadi kaya dan lain sebagainya.
Atau boleh jadi ilmu tak bermanfaat karena akhlak yang tercela pada guru dan orang tua, atau juga karena harta yang digunakan dalam rangka menuntut ilmu tercampur dengan harta syubhat atau haram. Maka dari itu perbaikilah niat dalam menuntut ilmu.
Patuhilah guru dan orang tua. Serta wara' dalam menggunakan harta ketika menuntut ilmu. Dan yang juga penting adalah berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari ilmu yang tak bermanfaat. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ
"Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan lindungi kami dari hati yang tidak khusyuk, dan nafsu yang tidak pernah merasa puas, dan dari doa yang tidak pernah dikabulkan,"
Dalam Bidayat al-Hidayah Imam al-Ghazali menukil sebuah hadits tentang siksaan yang bergitu berat bagi orang-orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya.
وعن قوله صلى الله عليه وسلم: (مررت ليلة أسرى بي بأقوام تقرض شفاههم بمقارض من نار، فقلت: من أنتم؟ قالوا: كنا نأمر بالخير ولا نأتيه وننهى عن الشر ونأتيه
Dan diriwayatkan dari sabda Nabi SAW, “Aku lewat pada malam aku di Isra'kan, aku bertemu kaum yang digunting mulut-mulutnya dengan gunting dari api neraka.” Aku berkata, “Siapa kalian?”
Baca juga: Shaf Sholat Campur Pria Wanita di Al Zaytun, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukumnya
Mereka berkata, “Kami adalah yang dulu memerintahkan kebaikan tetapi tidak melakukan kebaikan itu, dan melarang kejelakan tapi kita sendiri menjalankannya.”
Lebih lanjut, Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa orang yang alim tapi tak mengamalkan ilmunya itu jauh lebih celaka dibanding orang bodoh yang tak mau belajar.
فإياك يا مسكين أن تذعن لتزويره فيدليك بحبل غروره، فويل للجاهل حيث لم يتعلم مرة واحدة، وويل للعالم حيث لم يعمل بما علم ألف مرة
“Maka takutlah kalian orang miskin, pada tunduknya tipu daya setan, dan jerat tali setan. Celaka sekali bagi orang bodoh karena tak mau belajar, celaka seribu kali bagi orang alim yang tak menjalankan ilmunya.“ Wallahu'alam