Kemudian berlanjut pada "...kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai." Hasan Khan Al Qonuji menjelaskan, maksudnya ialah dari arah mana pun yang disukai, baik dari belakang, depan, berbaring, bersandar, menyamping, berdiri, duduk maupun berhadap-hadapan, saat berada di ladang tersebut.
Hasan Al Qonuji juga memaparkan mengapa Allah SWT dalam firman-Nya menggunakan 'annaa' yang maknanya merujuk pada 'kapan saja'. Mengapa tidak memakai kata 'ayna' (di mana), 'kayfa' (bagaimana), dan 'mataa' (kapan).
"Karena 'annaa' itu lebih umum secara bahasa daripada 'ayna', 'kayfa', dan 'mataa'. Adapun Sibawayh (ulama ilmu tata bahasa Arab) menafsirkan 'annaa' dengan 'kayfa'," kata Hasan Al Qonuji.
Generasi salaf terdahulu, para penerus sahabat, kalangan tabi'in, dan para imam, dalam menafsirkan ayat tersebut, menyatakan bahwa berhubungan intim melalui anus adalah haram. "Sesungguhnya Allah tidak malu dalam hal kebenaran. Janganlah kalian mendatangi istri-istri melalui anus mereka." (HR Imam Syafi'i)