Jumat 21 Apr 2023 07:05 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Perbedaan adalah Rahmat, Rayakanlah!

Sangat mudah bagi Allah jika ingin menciptakan semua yang ada di dunia ini sama.

Anak-anak dari Masjid At Taufiq mengikuti pawai obor takbir keliling menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444H di Margokaton, Sleman, Yogyakarta, Kamis (20/4/2023). Sebagian umat muslim di Yogyakarta mengikuti Muhammadiyah bahwa 1 Syawal jatuh pada Jumat (21/4/2023), dan pada Kamis (20/4/2023) warga banyak yang sudah mengadakan takbir keliling menyambut Idul Fitri. Selain berjalan kaki, banyak warga yang takbir keliling menggunakan mobil beriringan. Naskah Khutbah Jumat: Perbedaan adalah Rahmat, Rayakanlah!
Foto:

Persaudaraan dalam perbedaan ini harus dikelola dengan sikap moderat (tawassuth), seimbang (tawazun), toleran (tasamuh), dan adil (i’tidal). Dengan sikap ini, maka kedamaian dalam hidup bermasyarakat akan bisa senantiasa terjaga.

Rasulullah bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى. (رواه مسلم)

Artinya, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” (HR Muslim)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dari paparan khutbah ini, kita bisa mengambil prinsip bahwa perbedaan pandangan adalah sebuah kewajaran dan keniscayaan. Yang terpenting adalah tidak saling menyalahkan dan merasa diri yang paling benar.

Sikap inilah yang menjadi titik masalah dari perpecahan akibat perbedaan. Jika setiap individu menjalankan keyakinannya dengan tidak menyalahkan orang lain, maka bisa dipastikan kedamaian bisa terwujud.

Namun sebaliknya, jika yang digaungkan adalah menganggap dirinya benar dan yang lain salah, maka di situlah mulai muncul bibit-bibit ketidakharmonisan. Terlebih di era digital saat ini, di mana setiap orang bisa menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya melalui media sosial dan diketahui oleh khalayak ramai.

Penting bagi setiap individu untuk berpikir seribu kali saat akan menyalahkan orang lain di media sosial, terlebih tidak memahami ilmu dan pokok permasalahannya. Sehingga penting juga bagi kita untuk memilah dan memilih informasi dengan memperhatikan keshahihan "sanad", "matan", dan "rawi" dari informasi yang kita dapat di media sosial agar kita tidak mudah menyalahkan orang lain.

 وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَـصمُتْ

Artinya: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari].

Semoga kita senantiasa diberi hidayah olah Allah untuk memiliki pemahaman yang mendalam dan benar dalam beragama dan semoga kita menjadi umat Islam yang senantiasa menyebarkan kedamaian di dunia nyata dan dunia maya. Amin.

 بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ، وَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

sumber : https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-perbedaan-adalah-rahmat-rayakanlah-N9dvk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement