Senin 17 Apr 2023 14:01 WIB

Bacaan Doa Bangun Tidur dan Kandungannya

Agama Islam juga mengajarkan doa saat bangun dari tidur.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Bacaan Doa Bangun Tidur dan Kandungannya. Foto:  Tidur (ilustrasi)
Foto: Republika
Bacaan Doa Bangun Tidur dan Kandungannya. Foto: Tidur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Selain doa sebelum tidur, agama Islam juga mengajarkan doa saat bangun dari tidur. Hal ini guna mendidik umat untuk selalu mengingat Allah, mulai dari bangun di pagi hari hingga tidur kembali di malam nanti.

Dalam keterangan tertulisnya kepada Republika qPengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA menjelaskan, di antara doa yang diajarkan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam saat bangun tidur adalah:

Baca Juga

Membaca doa berikut ini sekali:

«الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي فِي جَسَدِي، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوحِي، وَأَذِنَ لِي بِذِكْرِهِ»

“Alhamdulillâhilladzî ‘âfânî fi jasadî, wa rodda ‘alayya rûhî, wa adzina lî bidzikrih”.

Dalil Landasan

Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu menuturkan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

«... فَإِذَا اسْتَيْقَظَ فَلْيَقُلْ: الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي فِي جَسَدِي، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوحِي، وَأَذِنَ لِي بِذِكْرِهِ»

“… Bila salah seorang dari kalian bangun tidur, hendaklah membaca: “Alhamdulillâhilladzî ‘âfânî fi jasadî, wa rodda ‘alayya rûhî, wa adzina lî bidzikrih” (Segala puji untuk Allah yang telah menyehatkan tubuhku, mengembalikan ruhku, dan membantuku untuk mengingat-Nya)”. HR. Tirmidziy (no. 3401) dan isnadnya dinilai sahih oleh an-Nawawiy, adapun al-Albaniy menyatakan hadits ini hasan.

"Renungan Kandungannya, karena keterbatasan literasi, doa ini barangkali belum familiar di telinga kebanyakan kita. Padahal jelas-jelas dianjurkan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam untuk dibaca saat bangun tidur. Dan kandungan maknanya juga luar biasa. Doa ini menjelaskan betapa banyak dan beragamnya nikmat yang dikaruniakan Allah di setiap hari. Sehingga kita wajib untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya," ujar Ustadz Abdullah.

Ustadz Abdullah menjelaskan, ada tiga nikmat yang diingatkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam doa ini:

Pertama: Nikmat Sehat

Saat bangun tidur, kita dianjurkan untuk mengucapkan hamdalah atas nikmat kesehatan tubuh. Di mana kita masih bisa melihat, mendengar, berbicara, bernapas, berjalan, menggenggam dan lain sebagainya. Belum lagi nikmat organ-organ dalam tubuh kita yang masih normal. Jantung masih berdetak, pembuluh masih mengalirkan darah, syaraf-syaraf masih aktif, paru-paru masih bisa mengolah udara yang masuk ke dalam tubuh dan memisahkan oksigen dari karbondioksida. Kita harus selalu bersyukur, sekalipun ada sebagian anggota tubuh kita yang sakit. Sebab yakinlah bahwa anggota yang masih sehat lebih banyak.

Kedua: Nikmat Hidup

Nikmat lain yang wajib disyukuri saat bangun tidur adalah nikmat hidup. Sebab dengan masih diberinya kita umur, berarti kita masih berpeluang untuk beramal salih dan menambah pundi-pundi pahala.

Dikisahkan ada dua orang masuk Islam di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Katakanlah si A dan si B. Tidak lama kemudian si A mati syahid di medan perang. Sedangkan si B wafat setahun kemudian. Salah satu sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang bernama Thalhah bermimpi melihat surga. Ia menyaksikan si B masuk surga duluan sebelum si A. Ia pun keheranan. Pagi harinya ia menceritakan mimpi itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka beliaupun bersabda,

«أَلَيْسَ قَدْ صَامَ بَعْدَهُ رَمَضَانَ! وَصَلَّى سِتَّةَ آلافِ رَكْعَةٍ أَوْ كَذَا وَكَذَا رَكْعَةً! صَلاةَ السَّنَةِ»

“Bukankah setelah si A wafat, si B masih bisa berpuasa Ramadhan sekali lagi? Dia juga menunaikan 6000 raka’at shalat selama setahun?”. HR. Ahmad dan isnadnya dinilai hasan oleh al-‘Ajluniy.

Ketiga: Nikmat Ibadah

Inilah nikmat terbesar yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya. Lebih besar dibanding nikmat kesehatan dan kehidupan. Sebab hanya orang-orang istimewa dan pilihan yang dibantu Allah untuk beribadah. Adapun kesehatan dan kehidupan maka diberikan Allah kepada siapapun, entah manusia yang dicintai-Nya atau yang tidak dicintai-Nya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement