Selasa 11 Apr 2023 23:05 WIB

Doa Agar Diberikan Kenikmatan oleh Allah SWT dan Kewajiban Mensyukurinya

Allah SWT memberikan kenikmatan kepada siapa pun yang dikehendaki

Rep: Rossi Handayani, Imas Damayanti / Red: Nashih Nashrullah
Berdoa (Ilustrasi). Allah SWT memberikan kenikmatan kepada siapa pun yang dikehendaki
Foto: Republika/Thoudy Badai
Berdoa (Ilustrasi). Allah SWT memberikan kenikmatan kepada siapa pun yang dikehendaki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Selama masih hidup, setiap orang ingin senantiasa diberikan kenikmatan pada dirinya dari Allah ﷻ. Untuk itu, seseorang dapat memanjatkan doa ini agar diberikan kenikmatan.

اللهمَّ  مَتِّعْنِي بِسَمْعِي وبَصَرِي ، وَاجْعلْهُمَا الْوَارِثَ مِنِّي ، وَانْصُرْنِي عَلى مَنْ يَظْلِمُنِي ، وخُذْ مِنْهُ بِثَأْرِي

Baca Juga

Allahumma matti'ni bisam'i wa basharii waj'alhumal waarisa minni wanshurnii 'alaa man yadhlimunii wa khudz minhu bi tsa`rii

"Ya Allah, Berikanlah kenikmatan kepadaku melalui pendengaranku dan penglihatanku, jadikanlah keduanya sebagai pewaris dariku, tolonglah aku atas orang-orang yang mendzalimiku dan hukumlah dia sebagai balasanku atas dirinya" (HR Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu).

Sementara itu, Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri dalam kitabnya berjudul Minhaj al-Muslim menjelaskan, seorang Muslim hendaknya melihat segala sesuatu yang telah diberikan Allah SWT kepadanya dengan tiada terhingga. 

Yakni berupa kenikmatan yang tiada terhitung, terlindungnya dia pada saat menempel di dalam rahim ibu, hidup di dunia, dan menentukan perjalanan hidupnya hingga menuju Allah SWT.   

Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel  

Dalil mengenai sumber kenikmatan itu pun kerap disebutkan dengan beragam redaksi. Misalnya, Allah SWT berfirman dalam Alquran surat An-Nahl ayat 53: 

 وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ “Wa ma bikum min ni’matin faminallahi.” Yang artinya: “Dan apa saja nikmat yang ada padamu dari Allah-lah datangnya.” Dalam Alquran surat An-Nahl ayat 18, Allah berfirman:  وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا

“Wa in ta’uddu ni’matallahi la tuhshuha.”  Yang artinya: “Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, maka kalian tidak akan sanggup menghitungnya.”

Maka, perintah untuk bersyukur pun diikatkan pula dengan dalil. Seperti di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 152 berbunyi: فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ  “Fadzkuruuniy adzkurkum wasykuruuliy wa la takfuruun.” 

Yang artinya: “Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement