Kamis 23 Mar 2023 20:00 WIB

Tadabbur Ayat Kewajiban Berpuasa Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah momentum melembutkan hati.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Erdy Nasrul
 Seorang muslimah membaca Alquran sambil menunggu waktu berbuka puasa di hari pertama Ramadhan di Masjid Istiqlal di Jakarta, Kamis (23/3/2023).
Foto:

Kedua: Ayat ini menunjukkan wajibnya ibadah puasa Ramadhan, sebagamana ditegaskan oleh Alquran, hadits dan ijma ulama.

Para ulama telah bersepakat wajibnya puasa Ramadhan. Barangsiapa yang mengingkari kewajibannya atau meragukannya maka dia kafir, berarti dia telah mendustakan Allah dan Rasul-Nya. Adapun orang yang tidak berpuasa tetapi mengakui kewajibannya maka dia berdosa besar namun tidak kafir. (Al-Mughni)

Ketiga: Adapun firman-Nya: “sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu”. Penyebutan ini memiliki dua hikmah: 

1. Sebagai hiburan bagi umat Islam, sebab seorang apabila menanggung beban secara bersama, maka akan terasa ringan baginya, sebagaimana kata Khansa’ tatkala berduka cita atas kematian saudaranya yang bernama Shakhr:  Seandainya bukan karena banyaknya orang di sekitarku Yang juga Menangisi saudaranya, tentu saya akan bunuh diri Sekalipun mereka tidak menangis seperti tangisanku pada saudaraku Tetapi saya menghibur diri dalam duka cita ini. (Diwan Khansa)

Ucapan Khansa’ ini sebelum dia memeluk agama Islam. Adapun setelah Islam, maka dalam perang Qadisiyyah 

dia memberi semangat kepada empat putranya untuk jihad. Ketika sampai berita padanya bahwa mereka meninngal dunia, dia berkata: “Segala puji bagi Allah yang memuliakan saya dengan terbunuhnya mereka dan saya berdoa kepada Rabbku agar mengumpulanku dengan mereka di surgaNya”.

2. Kesempurnaan umat Islam terhadap keutamaan-keutamaan yang diperoleh oleh umat sebelum mereka. (Tafsir Qur’anil Karim)

 

Keempat: Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan inti disyariatkannya puasa adalah meraih derajat taqwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement