Dikutip dari laman Islam Online pada Ahad (19/2/2023), Ciri paling mendasar dari orang kafir adalah ketidaktulusannya. Mereka tidak tulus kepada Allah, kepada orang lain dan bahkan kepada diri mereka sendiri. Meskipun mereka berperilaku hangat kepada orang-orang demi kepentingannya, pada saat yang sama mereka dapat dengan mudah merasakan kebencian atau kecemburuan.

Mereka juga tidak tulus pada diri mereka sendiri. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka dengan jelas menyaksikan kesalahan dan kejahatan perbuatannya, mereka mendorong kenyataan ini kembali ke alam bawah sadar dan bertindak seolah-olah sepenuhnya tidak bersalah dan benar.

Dasar dari ketidaktulusan ini yakni anggapan bahwa tak seorang pun akan mengetahui pikiran rahasia mereka. Untuk itu, orang yang bersalah dapat bertindak seolah-olah mereka tidak bersalah, terlepas dari dosa atau perbuatan salahnya

Dalam masyarakat jahiliah, orang tidak benar-benar mengetahui pikiran orang lain, dan mereka tidak pernah menganggap bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahui semua pikiran dan rahasia semua hati. Pikiran bawah sadar juga termasuk dalam pengetahuan ini, bahkan jika seseorang tidak mengetahui apa yang ada di sana.

Allah Subhanahu wa Ta'ala menyatakan fakta ini dalam ayat-ayat berikut:

"Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati." (QS. At-Taghabun ayat 4)

"Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui." (QS. Al-Mulk ayat 13-14)

Oleh karena itu, tidak ada yang dapat berbicara di luar pengetahuan Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena Dialah Yang Maha Mengetahui rahasia semua hati. Dalam Alquran fakta ini terungkap sebagai berikut:

"Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada." (QS. Al-Mujadalah ayat 7)

Untuk itu, tidak mungkin menyembunyikan apa pun dari Allah Yang Mahakuasa. Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak hanya mengetahui semua perbuatan tetapi Dia juga mengetahui semua pikiran semua orang, bahkan pikiran bawah sadar mereka yang paling dalam, yang sebagian besar tidak mereka sadari. Hal ini ditekankan dalam ayat berikut:

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya" (QS. Surat Qaf ayat 16)