Saudaraku, kaum muslimin yang berbahagia
Menuntut ilmu merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Islam menekankan pemeluknya agar giat dalam menuntut ilmu.
Para pendahulu kita, tidak pernah lelah dalam meningkatkan wawasan pengetahuannya sampai akhir hayat. Mereka percaya dan meyakini bahwa pengetahuan senantiasa berkembang seiring dinamika zaman. Allah swt. berfirman sebagai berikut.
أَمَّنۡ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ سَاجِدٗا وَقَآئِمٗا يَحۡذَرُ ٱلۡأٓخِرَةَ وَيَرۡجُواْ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦۗ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِي ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
Artinya: “Adakah orang yang khusyuk beribadah waktu malam, bersujud, dan berdiri memperhatikan hari akhirat, dan mengharapkan rahmat Tuhannya, sama dengan yang tidak melakukan? Katakanlah, ‘Adakah sama mereka yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui? Hanya orang-orang yang arif yang dapat menerima peringatan.’” (QS. Az-Zumar/39:9).
Islam adalah agama yang memuliakan orang berilmu. Derajat orang-orang yang berilmu lebih tinggi dibandingkan orang yang tiada berilmu. Bahkan, ayat pertama kali yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. adalah perintah untuk membaca: Iqra’!
ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ
Artinya: “Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah (‘alaq). Bacalah! Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan kepada manusia menggunakan pena. Mengajar manusia apa yang tak ia ketahui.” (QS. Al-‘Alaq/96: 1-5).