Rabu 11 Jan 2023 00:02 WIB

Doa dan Zikir agar Terhindar dari Bahaya, seperti Pelecehan Seksual

Doa dan zikir ini dijelaskan oleh Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf.

Ilustrasi orang membada doa dan zikir berupa wirid sakran.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi orang membada doa dan zikir berupa wirid sakran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ada doa dan zikir yang diamalkan para kekasih Allah (auliya Allah/waliyullah) agar terhindar dari berbagai macam bahaya. Zikir yang di dalamnya terkandung doa yang indah itu tersusun dalam bahasa Arab yang indah.

Pada Juli 1984 Sayidul Walid (alm) Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf berceramah di majelis Habib Ali Kwitang. Waktu itu dia menceritakan fenomena sosial yang marak terjadi. Ada kejahatan berupa pencurian, perampokan, pelecehan seksual, pemerkosaan, dan pembunuhan. Ada saja kejahatan yang terjadi di masyarakat, sebagaimana diberitakan di berbagai surat kabar pada waktu itu.

“Kita tentu tidak menginginkan hal tersebut dialami diri kita dan orang-orang dekat kita,” kata putra al walid Habib Abdurrahman Assegaf tersebut.

Kemudian dia menjelaskan, pasti jamaah pengajian bertanya, bagaimana caranya agar Allah melindungi hamna-Nya dari itu semua? Apa doa dan zikir yang harus dilazimkan agar terhindar dari kejahatan tadi. 

Habib Ali menjelaskan, salah satu ikhtiyar agar terhindar dari bahaya tadi adalah dengan mengamalkan apa yang dilakukan salafuna shalih dahulu, yaitu melazimkan wirid sakran. Doa dan zikir ini dia dapatkan dari buku Dalail Khairat dan juga kitab zikir lainnya.

Habib Ali pernah membawa kitab Dalail kepada Habib Shalih bin Muhsin al-Hamid di Tanggul Jember. Di hadapan Habib Tanggul, Habib Ali memohon ijazah dari sang waliyullah Habib Shalih yang doanya banyak dikabulkan Allah. Kemudian ijazah tadi diberikan.

Wirid Sakran artinya adalah wirid yang disusun oleh Syekh Ali bin Abi Bakar as-Sakran bin Syekh Abdurrahman Assegaf. Dia adalah kekasih Allah yang dikenal banyak menghabiskan waktu berzikir hingga berekstase dalam zikirnya. Larut dan hanyut dalam kenikmatan berzikir mengingat, bahkan dekat dengan Allah.

Wirid tersebut adalah sebagai berikut

 

 

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻰ ﺍﺣْﺘَﻄْﺖُ ﺑِﺪَﺭْﺏِ ﺍﻟﻠﻪ ﻃُﻮْﻟُﻪُ ﻣَﺎﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪ ﻗُﻔْﻠُﻪُ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﺑَﺎﺑُﻪُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٌ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺁﻟِﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﺣَﺎﻁَ ﺑِﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ , ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ , ﺍﻟﺮَّﺣْﻤﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ , ﻣَﺎﻟِﻚِ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ , ﺇِﻳَّﺎﻙَ ﻧَﻌْﺒُﺪُ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻙَ ﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻦُ , ﺇِﻫْﺪِﻧَﺎ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴْﻢَ , ﺻِﺮَﺍﻁَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺃَﻧْﻌَﻤْﺖَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻏَﻴْﺮِ ﺍﻟْﻤَﻐْﻀُﻮْﺏِ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻭَﻻَ ﺍﻟﻀَّﺂﻟِّﻴْﻦَ

‏( ﺳُﻮْﺭ ×3

ﺍﻟﻠﻪ ﻵﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﺤَﻲُّ ﺍﻟْﻘَﻴُّﻮْﻡُ , ﻻَﺗَﺄْﺧُﺬُﻩُ ﺳِﻨَﺔٌ ﻭَﻻَﻧَﻮْﻡٌ , ﻟَﻪُ ﻣَﺎﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﻣَﺎﻓِﻲ ﺍﻷَﺭْﺽِ , ﻣَﻦْ ﺫَﺍﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺸْﻔَﻊُ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﺇِﻻَّ ﺑِﺈِﺫْﻧِﻪِ , ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﻳْﺪِﻳْﻬِﻢْ ﻭَﻣَﺎﺧَﻠْﻔَﻬُﻢْ , ﻭَﻻَﻳُﺤِﻴْﻄُﻮْﻥَ ﺑِﺸَﻴْﺊٍ ﻣِﻦْ ﻋِﻠْﻤِﻪِ ﺇِﻻَّ ﺑِﻤَﺎﺷَﺎﺀْ , ﻭَﺳِﻊَ ﻛُﺮْﺳِﻴُّﻪُ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَﺭْﺽَ ﻭَﻻَ ﻳَﺆُﻭْﺩُﻩُ ﺣِﻔْﻈُﻬُﻤَﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌَﻠِﻲُّ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢُ

ﺑِﻨَﺎ ﺍﺳْﺘَﺪَﺍﺭَﺕْ ﻛَﻤَﺎ ﺍﺳْﺘَﺪَﺍﺭَﺕِ ﺍﻟْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔُ ﺑِﻤَﺪِﻳْﻨَﺔِ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮْﻝِ ﺑِﻼَ ﺧَﻨْﺪَﻕٍ ﻭَﻻَ ﺳُﻮْﺭٍ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﻗَﺪَﺭٍ ﻣَﻘْﺪُﻭْﺭٍ ﻭَﺣَﺬَﺭٍ ﻣَﺤْﺬُﻭْﺭٍ ﻭَﻣِﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺍﻟﺴُّﺮُﻭْﺭِ

‏( ﺗَﺘَﺮَّﺳْـﻨَﺎ ﺑِﺎﻟﻠﻪ (×3

ﻣِﻦْ ﻋَﺪُﻭِّﻯ ﻭَﻋَﺪُﻭِّ ﺍﻟﻠﻪ ﻣِﻦْ ﺳَﺎﻕِ ﻋَﺮْﺵِ ﺍﻟﻠﻪ ﺇِﻟَﻰ ﻗَﺎﻉِ ﺃَﺭْﺽِ ﺍﻟﻠﻪ ﺻُﻨْﻌَﺘُﻪُ ﻻَ ﺗَﻨْﻘَﻄِﻊُ ﺑِﺄَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﻻَ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟْﻌَﻠِﻲِّ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ , ﻋَﺰِﻳْﻤَﺘُﻪُ ﻻَ ﺗَﻨْﺸَﻖُّ ﺑِﺄَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﻻَﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟْﻌَﻠِﻲِّ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻥْ ﺃَﺣَﺪٌ ﺃَﺭَﺍﺩَﻧِﻰ ﺑِﺴُﻮْﺀٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻦِّ ﻭَﺍﻹِﻧْﺲِ ﻭَﺍﻟْﻮُﺣُﻮْﺵِ ﻣِﻦْ ﺑَﺸَﺮٍ ﺃَﻭْ ﺷَﻴْﻄَﺎﻥٍ ﺃَﻭْ ﻭَﺳْﻮَﺍﺱٍ ﻓَﺎﺭْﺩُﺩْﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻧْﺘِﻜَﺎﺱٍ ﻭَﻗُﻠُﻮْﺑَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﻭَﺳْﻮَﺍﺱٍ ﻭَﺃَﻳْﺪِﻳَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺇِﻓْﻼَﺱٍ ﻭَﺃَﻭْﺑِﻘْﻬُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮِّﺟْﻞِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺮَّﺃْﺱِ ﻻَ ﺳَﻬْﻞَ ﻳَﺠْﺪَﻉُ ﻭَﻻَ ﺟَﺒَﻞَ ﻳَﻘْﻄَﻊُ ﺑِﺄَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﻻَ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟْﻌَﻠِﻲِّ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ , ﻭَﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ

Allahumma inni ahtath-tu bidarbillahi, thuu luhu maasyaa’Allahu, qufluhu laa ilaaha illaLLahu. baabuhu Muhammadurrasuulullahi shallallahu ‘alaihi wa aalihii wasallama, saqfuhu laa hawla walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adziimi, ahaathi binaa min (Alfatihah 1x)

Suurun (3x),

wa ayatu (Ayat Qursi 1x) binaas tadaarat kamastadaa ratilmalaa’ikatu bihadiynatir-rasuuli bilaa khandaqi walaa suuri min-kulli qoda rimaqduuri wahadzari mahdzuuri wa min jamii’its-tsuruur.

Tatarrasnaa billah 3x

Min ‘aduwwinaa wa ‘aduwwillahi min saaqi’ar syillahi ila qoo’i ardhillahi bihi ‘ati alfi alfi alfi la hawla walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil adziim.‘Adziimatuhu laa tansyaqqu bihi ‘ati alfi alfi alfi la hawla walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil adziim.

Allahumma in ahadu araadanii bisuu’I minal jinni wal insi wal wuhuusyii, waghairi him min saa’iril makhluuqaa ti min basyarin awsyaythooni au sulthooni au waswasin faar dud nadharohum fiintikaa si waquluu buhum fi waswaasin wa aydiihum fii iflaasi wa aubiqhum minarrijli ilaarraa’sy. Laa fii sahlin yaqtho’u walaa fii jabalin yathla’u bimii ‘ati alfi alfi alfi la hawla walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil adziim. wa shallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin wa’ala alihi wasallam.

Subhaana rabbika rabbil ‘izati ‘ammaa yashifuun. wasalaamun ‘ala mursaliin. walhamdulillahirabbil ‘alamiin. fikulli lahdhotin adada. ‘Adada khalqihi wa ridho nafsihii wa dzinata ‘arsyihii wa midaada kalimatihii.

Artinya:

Wahai Allah Aku berlindung dan membentengi diriku dengan pemeliharaan-Mu, yang panjangnya  menurut kehendak-Mu (tiada terbatas panjangnya,  sepanjang usia, makanan, minuman, ucapan, panca indra, perasaan dan lain-lain pada diriku),

Kuncinya adalah Laa ilaaha illallah dan gerbangnya adalah Muhammad Rasulullah. Atapnya adalah yang menaungi dari panas dan hujan, dan atap dalam doa ini yang dimaksud adalah takdir yang akan turun kepada ku, kupayungi dengan tiada daya dan upaya terkecuali dengan kekuatan Allah”, membentengiku dari….(surat Al Fatihah),

Terjagalah terjagalah terjagalah, demi ayat (ayatulkursiy). Kami memohon perlindungan sebagaimana para malaikat membentengi Madinah sang Nabi SAW, perlindungan yang tak membutuhkan parit dan dinding, dari segala ketentuan yang tak menguntungkan, ancaman yang mengancam, dan dari segala kejahatan,

Kami berlindung kepada Allah, Kami berlindung kepada Allah, Kami berlindung kepada Allah, dari musuh musuh kami dan musuh musuh Allah, perlindungan yang segera turun langsung dari kaki Arsy Allah kepada hamparan Bumi Allah, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah,

Perbuatan-Nya tak akan terhalangi, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah, Penjagaan-Nya tak akan bisa ditembus, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah,

Wahai Allah jika ada seseorang yang menghendaki atasku kejahatan dari golongan jin, manusia dan binatang buas, dan dari segenap makhluk lainnya, dari golongan manusia, setan, penguasa, atau godaan ancaman lainnya. Maka, tolaklah pandangan mereka tertunduk, dan jiwa mereka dalam kerisauan, dan kedua tangan mereka dengan kesialan dan kerugian ketika akan mencelakakanku,

Pendamkanlah mereka dari kaki hingga kepalanya dalam kelemahan dan kegagalan dalam mencelakakanku, di manapun mereka berada apakah di lembah yang sedang mereka lewati, atau di gunung yang sedang mereka daki, demi seribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement