REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tafsir Surah Saba' Ayat 10 menjelaskan bahwa Nabi Daud diberi anugerah berupa suara yang merdu. Jika Nabi Daud bertasbih dengan irama yang merdu, alam sekitarnya bergema seakan-akan turut bertasbih mengikuti irama suaranya.
۞ وَلَقَدْ اٰتَيْنَا دَاوٗدَ مِنَّا فَضْلًاۗ يٰجِبَالُ اَوِّبِيْ مَعَهٗ وَالطَّيْرَ ۚوَاَلَنَّا لَهُ الْحَدِيْدَۙ
Sungguh, benar-benar telah Kami anugerahkan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), "Wahai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang kali bersama Daud!" Kami telah melunakkan besi untuknya. (QS Saba': 10)
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat menerangkan bahwa di antara karunia Allah yang dianugerahkan kepada Nabi Daud adalah suaranya yang sangat merdu. Diriwayatkan bahwa Nabi Daud adalah seorang komponis atau pencipta nyanyian yang bersifat keagamaan.
Ketika Nabi Daud bertasbih memuja dengan suaranya yang merdu, lagu-lagu itu menggambarkan juga kebesaran, kemuliaan, dan keagungan Allah SWT, maka alam sekitarnya bergema seakan-akan turut bertasbih mengikuti irama suaranya.
Kita tidak mengetahui bagaimana alam sekitarnya bertasbih dan bernyanyi bersama Nabi Daud sebagaimana diperintahkan Allah kepadanya. Hal itu memang tidak dapat diketahui oleh manusia sebagaimana dalam firman-Nya:
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun." (QS Al-Isra': 44)
Mengenai keindahan dan kemerduan suara Nabi Daud diriwayatkan dalam sebuah hadis sahih. Dari ‘Aisyah, dia berkata: Rasulullah SAW mendengar bacaan Abu Musa al-Asy‘ari, kemudian beliau berkata, "Sesungguhnya orang ini telah dikaruniai Allah suara merdu seperti keluarga Daud." (Riwayat an-Nasa'i)
Nikmat lain yang dikaruniakan Allah kepada Nabi Daud adalah dia dapat menjadikan besi yang keras menjadi lunak seperti lilin. Sehingga dapat dibentuk menjadi alat-alat, terutama alat peperangan. Dengan mukjizat yang dikaruniakan Allah SWT, Nabi Daud melakukannya tanpa dipanaskan dengan api sebagaimana yang bisa dilakukan orang.