Jumat 19 Aug 2022 08:39 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Menyemai Kebajikan, Menuai Kemaslahatan

Kiprah menyemai kebajikan menghadirkan energi pembaruan.

Naskah Khutbah Jumat: Menyemai Kebajikan, Menuai Kemaslahatan
Foto:

Menyemai kebajikan merupakan tindakan luhur. Selaras dengan bianglala hidup bersama, semua manusia harus dapat saling menebar energi positif. Yakni saling mengasihi, bersatu dan berbagi tanpa memandang lintas perbedaan agama, suku bangsa, budaya, ras, dan golongan. Kita harus memikrajkan diri menembus langit makrifat sebagai pemancar obor kecerahan bagi kehidupan.

Dalam bingkai kehidupan, kiprah menyemai kebajikan menghadirkan energi pembaruan. Antara manusia satu dengan lainnya saling merasakan vibrasi kemaslahatan dari peran yang dilakukan (simbiosis mutualisme). Tampak jelas, kemampuan menyemai kebajikan manusia jadi kekuatan besar dalam menghadirkan transformasi kehidupan ke arah yang lebih baik. Tanpa kesanggupan diri, hatta musykillah jiwa dapat berkiprah pada aspek kemuliaan ini.

Saudara-Saudara yang Budiman

Pengembaraan menyemai kebajikan memang tak menentu menemukan keberhasilan. Suka dan duka selalu menghiasi di dalam lintasan kehidupan. Kita memang tidak bisa mengubah arah mata angin, namun masih tetap bisa berjalan menuju tujuan hakiki.

Kalau ingin tampil sebagai manusia berbudi yang eksis dalam menyemai kebajikan, bersiaplah menahan diri dari terjangan prahara dari segala penjuru arah. Jangan terperanjat tatkala prahara itu datang, akan tetapi teruslah bergerak dalam menyemai kebajikan demi mewujudkan hidup penuh makna dan warna.

Seturut dengan itu, Allah begitu menaruh kecintaan-Nya kepada hamba-Nya yang berbuat bajik. Yakni pemberian pahala besar yang tak terhitung jumlahnya. Hal ini menandakan kedudukannya begitu tinggi melampaui segalanya yang ada di dunia ini. Dan itulah sumpah Allah begitu nyata,

فَ‍َٔاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ ثَوَابَ ٱلدُّنۡيَا وَحُسۡنَ ثَوَابِ ٱلۡأٓخِرَةِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

Artinya: “Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”. (Qs ali-‘Imran [03]: 148).

Rasulullah Muhammad Saw pernah bersabda, “Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun, biarpun hanya berbicara kepada saudaramu dengan durja tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian manifestasi dari kebajikan”. (HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi).

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement