Selasa 09 Aug 2022 01:55 WIB

Tafsir Surat Al Hajj Ayat 46: Alquran Contohkan Orang yang Buta Hatinya

Kaum musyrik Makkah tidak mau menerima kebenaran yang disampaikan Nabi Muhammad.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah mengikuti Semaan Alquran di Masjid Agung Magelang, Jawa Tengah, Selasa (12/4/2022). Tafsir Surat Al Hajj Ayat 46: Alquran Contohkan Orang yang Buta Hatinya
Foto:

Tafsir Kementerian Agama menerangkan ayat ini, orang-orang musyrik Makkah yang mendustakan ayat-ayat Allah, dan mengingkari seruan Nabi Muhammad SAW sebenarnya mereka sering melakukan perjalanan antara Makkah dan Syiria, serta ke negeri-negeri yang berada di sekitar Jazirah Arab.

Mereka membawa barang dagangan dalam perjalanan melihat bekas-bekas reruntuhan negeri umat-umat yang dahulu telah dihancurkan Allah, seperti bekas-bekas negeri kaum ‘Ad dan kaum Tsamud, bekas reruntuhan negeri kaum Lut dan kaum Syu‘aib dan sebagainya.

Orang-orang musyrik Makkah telah pula mendengar kisah tragis kaum yang durhaka itu. Apakah semua peristiwa dan kejadian itu tidak mereka pikirkan dan renungkan tindakan mereka mengingkari seruan Nabi Muhammad SAW dan menyiksa para sahabat itu sama dengan tindakan-tindakan umat-umat dahulu terhadap para Rasul yang diutus kepada mereka? Jika tindakan itu sama, tentu akibatnya akan sama pula, yaitu mereka akan memperoleh malapetaka dan azab yang keras dari Allah.

Allah Maha Kuasa melakukan segala yang dikehendaki-Nya, tidak seorang pun yang sanggup menghalanginya. Melihat sikap orang-orang musyrik Makkah yang demikian, ternyata mata mereka tidaklah buta, karena mereka dapat melihat bekas-bekas reruntuhan negeri kaum yang durhaka itu, tetapi sebenarnya hati merekalah yang telah buta, telah tertutup untuk menerima kebenaran. Yang menutup hati mereka itu adalah pengaruh adat kebiasaan dan kepercayaan mereka dari nenek moyang mereka dahulu.

Oleh karena itu mereka merasa dengki kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Sehingga mereka tidak dapat lagi memikirkan dan merenungkan segala macam peristiwa duka yang telah terjadi dan menimpa umat-umat terdahulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement