Jumat 17 Jun 2022 18:36 WIB

Dunia Ibarat Hidangan yang Dinikmati Orang Baik dan Jahat

Dunia itu ibarat hidangan yang dinikmati oleh orang baik dan orang jahat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Bumi
Foto: National Geographic
Bumi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syaddad bin Aus bin Tsabit bin Mundzir Al-Khazraji Al-Anshari merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal akan kefasihannya, kesabarannya, dan kebijaksanaannya. Dia juga dikenal sebagai sosok yang ahli agama.

"Setiap umat memiliki seorang ahli agama (faqih), dan ahli agama umat ini ialah Syaddad bin Aus," kata Abu Darda, berbicara tentang Syaddad bin Aus, seperti dikutip dari 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, terbitan Pustaka Al-Kautsar.

Baca Juga

Bahkan Abu Darda juga mengakui, "Sesungguhnya Abu Ya'la (panggilan untuk Syaddad bin Aus) adalah orang yang diberi karunia ilmu dan kebijaksanaan."

Syaddad bin Aus pada suatu malam merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Namun ia tidak bisa tidur karena matanya tidak juga terpejam. Lalu dia berkata, "Ya Allah, api telah membuatku tidak bisa tidur." Ia pun bangun dari tempat tidurnya, untuk mengambil wudhu kemudian sholat sampai menjelang Subuh.

 

Syaddad juga pernah menyampaikan pandangannya tentang kebaikan dan kejahatan yang terjadi di dunia.

Dia berkata, "Kalian tidak akan melihat sebuah kebaikan kecuali sebab akibatnya. Dan kalian tidak akan melihat sebuah kejahatan kecuali sebab akibatnya. Segala kebaikan dan berbagai aspeknya akan berada di surga. Segala kejahatan dan berbagai aspeknya akan ada di neraka."

Syaddad berkata, "Dunia itu ibarat hidangan yang dinikmati oleh orang baik dan orang jahat. Akhirat adalah sebuah janji yang benar dan masing-masing ada pecintanya. Karena itu, jadilah pecinta akhirat dan jangan menjadi pecinta dunia."

Hadits yang diriwayatkan oleh Syaddad berjumlah 50. Salah satunya ialah sabda Nabi Muhammad SAW, "Orang yang pintar adalah orang yang selalu mengoreksi dirinya dan beramal untuk bekal sesudah mati, dan orang yang lemah adalah orang yang selalu menurutkan hawa nafsunya dan berangan-angan terhadap Allah."

Saat akan wafat, Syaddad berkata, "Sungguh yang paling aku khawatirkan dialami umat ini adalah pamer dan syahwat yang terselubung."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement