REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sholat dan doa yang dilakukan Rasulullah SAW membimbing kita menjadi manusia yang bercahaya. Bagaimanakah menjadi manusia yang bercahaya?
Rasulullah SAW memberikan teladan doa meminta cahaya dalam hidup sehari-hari. Diceritakan Abdullah bin Abbas bahwa dia pernah tidur di dekat Rasulullah.
Tiba-tiba, Rasulullah bangun lalu bersiwak (sikat gigi) dan berwudhu. Selanjutnya, beliau membaca surah Ali Imran ayat 190-200. Setelah selesai, Rasul shalat dua rakaat. Baik berdiri, ruku, dan sujud semuanya dilakukan dalam waktu yang panjang.
Selesai shalat dua rakaat, Rasul tidur lagi. Hal itu dilakukannya sampai tiga kali, sehingga ada enam rakaat. Semuanya dilakukan dengan bersiwak, berwudhu, dan membaca ayat yang sama. Setelah itu, Rasul menunaikan shalat witir tiga rakaat. Seusai azan dikumandang muazin, keluarlah Rasulullah untuk shalat Subuh. Beliau berdoa:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي لِسَانِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي بَصَرِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِي نُورًا وَمِنْ أَمَامِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِي نُورًا وَمِنْ تَحْتِي نُورًا اللَّهُمَّ أَعْطِنِي نُورًا
Allahummaj’al fi qalbi nuran wa fi lisani nuran waj’al fi sam’i nuran, waj’al I bashari nuran, waj’al min khalfi nuran, wamin amami nuran, waj’al min fauqi nuran, wa min tahti nuran, allahuumma a’thini nuran